INFOSEKAYU.COM - Menindaklanjuti hasil dari penandatanganan kesepakatan bersama menuju pengurangan kemiskinan menjadi satu digit, pada Musrenbang RPJMD Provinsi Sumsel 16 Januari yang lalu, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi memimpin Rapat Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2019 bertempat di Ruang Rapat Serasan Sekate, Selasa (22/1/2019).


Pada Rapat tersebut Kepala Badan Statistik Provinsi Sumsel yang diwakili Kepala Bidang Statistik Sosial, Drs Timbul P Silitonga, MSi mengatakan, dari hasil pendataan BPS provinsi Sumatera Selatan bahwa dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel, Kabupaten Muba paling tinggi menurunkan angka kemiskinan sebesar satu persen per tahunnya.

Artinya target menuju penurunan kemiskinan satu digit Musi Banyuasin tentu sangat bisa diwujudkan mengingat Musi Banyusian sejak tahun 2005 sampai dengan 2018 strategi penurunan angka kemiskinan sudah teruji.

"Dalam strategi penurunan angka kemiskinan ini, penting juga gerakan dan tanamkan pola fikir ke masyarakat agar di usia produktif untuk bekerja, walaupun dengan kondisi pendidikan yang rendah. Sehingga dalam sebuah keluarga punya penghasilan yang mencukupi kebutuhan, dan tentunya bisa menurunkan angka kemiskinan, "ujarnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi Sumsel diwakili Kepala Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Regina Aryanti, ST yang turut hadir pada rapat, menyampaikan agar strategi yang dilakukan Kabupaten dan Provinsi dalam menurunkan angka kemiskinan agar tepat sasaran.

"Kami akui memang Kabupaten Muba berada ditingkat ketiga kategori Kabupaten/Kota miskin di Provinsi Sumsel, namun dalam penurunan jumlah angka kemiskinan Kabupaten Muba dikatakan tertinggi di Sumsel dalam menurunkan angka kemiskinan. Oleh karena itu kami optimis Kabupaten Muba bisa berpotensi mendukung program Sumsel menuju kemiskinan satu digit," ungkapnya.



Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi  mengatakan, "Pemkab Muba sudah 13 tahun terakhir ini memprogramkan dan kami fokus turunkan angka kemiskinan di Kabupaten Muba. Kemarin di Pemprov Sumsel telah menandatangani fokus turunkan angka kemiskinan satu digit," ungkap Beni.

Ia melanjutkan, Gubernur Sumsel juga mengungkapkan soal daerah mana saja yang berpotensi membantu turunkan angka kemiskinan. "Di sini Kabupaten Muba dinilai sangat berpotensi turunkan angka kemiskinan, karena Pemkab Muba sangat concern atas perihal ini dan terbukti berdasarkan data yang telah dipaparkan oleh BPS provinsi Sumsel," imbuhnya lagi.

Menurut dia, dari data BPS, terekam penurunan angka kemiskinan sejak tahun 2005 sampai dengan 2018 ini.

"Untuk menurunkan angka kemiskinan ini, adalah tugas besar dan kami mengambil langkah untuk fokus terhadap ini. Strategi ke depan yang harus kami lakukan untuk menurunkan angka kemiskinan ini, yaitu segera bentuk unit pelayanan data terpadu satu pintu, seperti di Kabupaten Sragen yang merupakan daerah tercepat turunkan angka kemiskinan. Kami beserta kepala OPD terkait komitmen untuk fokus dan menekan angka kemiskinan tepat sasaran dan akan menggarap program-program keberpihakan untuk pemberdayaan masyarakat miskin di daerah kami dan OPD kami Tahun 2019 ini yang rata-rata punya program pemberdayaan masyarakat," kata Wabup.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Drs H Apriyadi, Msi menjelaskan bahwa penurunan kemiskinan di Musi Banyuasin patut diapresiasi.

"Karena dari kurun waktu 13 tahun yang lalu, Kami jajaran Pemkab Muba bersama OPD terkait berhasil menurunkan rata rata 1 sampai dengan 1,5 persen pertahun penurunan angka kemiskinan di Musi Banyuasin," ucapnya.

Ia juga menyampaikan, sesuai dengan visi misi Muba Maju Berjaya 2022, pihak Pemkab Muba akan fokuskan program-program pemberdayaan masyarakat ke sasaran langsung berdasarkan data Dinas Sosial Musi Banyuasin dan data BPS. "Kami yakin, optimis 5 tahun ke depan dapat kami turunkan 1 digit," tutupnya. /red/


Share To:

redaksi

Post A Comment: