INFOSEKAYU - Pembukaan pelaksanaan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA-KTNA) XIII se-Sumatera Selatan pada 24-28 Juni 2019 mendatang di Kabupaten Musi Banyuasin bakal diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik dan penuh makna kearifan lokal.


Selain itu, dipastikan PEDA KTNA se-Sumsel ini akan berlangsung meriah karena tidak hanya kegiatan-kegiatan menarik saja tetapi akan dihadiri ratusan peserta se-Sumsel serta dihadiri Tokoh-Tokoh penting
Rencananya Menteri Pertanian RI serta artis bahkan akan dimeriahkan dan dihibur oleh penyanyi  nasional.

“Nah, pada saat opening ceremony (pembukaan acara resmi-red) nanti akan ditandai dengan kegiatan Penumbukan Lesung Padi yang tentunya sangat sesuai dengan tema kegiatan PEDA KTNA ini, dan juga akan ada beberapa Tarian tradiosional  yang nantinya akan ditampilkan saat pembukaan,” ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.

Dijelaskannya, sebagai tuan rumah kita harus berupaya semaksimal mungkin.

“Muba sudah ditetapkan jadi tuan rumah Peda KTNA XIII Tingkat Provinsi Sumsel, maka kita harus berupaya semaksimal mungkin menjadi pelaksana terbaik, dan semua OPD wajib terlibat sesuai dengan Tugas pokok dan fungsinya dan harus kita pahami dahulu semua yang dibutuhkan dan diperlukan sehingga sebagai Tuan Rumah yang baik sudah sepantasnya kita memberikan pelayanan terbaik," jelas Dodi.

Dikatakan Dodi bahwa perlu dipahami bahwa event Peda KTNA ini bukan hanya sehari saja namun akan berlangsung selama lima hari untuk itu mari kita persiapkan.

Seluruhnya dan berkordinasi intens antara Opd sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh Peserta KTNA ke XIII,” tuturnya.

Sementara Itu Plt Kadispora Muba M Fariz, SSTP, MM juga menjelaskan  bahwa pada rangkaian Tumbuk Lesung Padi nantinya akan dilengkapi dengan properti lima kayu penumbuk dan 1 lesung ukuran besar.

“Tradisi ini kan biasanya dilakukan secara gotong royong dengan jumlah pelaku disesuaikan berdasarkan kebutuhan ukuran lesung yang digunakan,” terangnya.

Fariz juga menambahkan, bahwa dalam kegiatan tumbuk lesung, ada keunikan seperti mengeluarkan suara saat prosesi tumbuk lesung dengan nada yang khas.
Selain itu juga sebagai salah satu falsafah gotong royong dalam kehidupan masyarakat kita Indonesia terkhusus masyarakat Muba yang suka bergotong royong


“Tradisi tumbuk lesung kita angkat sebagai budaya yang harus kita lestarikan sehingga tidak menjadi menjadi kenangan, oleh sebab itulah maka tradisi tunbuk lesung budaya ini harus tetap dikenalkan agar tidak hilang, dan pembukaan PEDA KTNA XIII di Muba nantinya merupakan momentum yang tepat untuk mempertunjukannya,” jelasnya. /red/

Sumber : Jurnal Sumatera

Share To:

redaksi

Post A Comment: