Universitas Harvard, Infosekayu.com - Mark Zuckerberg memutuskan keluar dari Universitas Harvard pada 2004 agar dirinya bisa fokus mengembangkan Facebook. Setelah 13 tahun berlalu, ia kembali dan akhirnya pada Kamis (25/5) CEO Facebook itu berhasil meraih gelar kehormatan dari Harvard. Zuckerberg kembali ke universitas tempat ia pertama kali meluncurkan Facebook, yang kini menjadi media sosial terbesar di dunia. Dalam momen kembalinya ke Harvard, Zuckerberg menikmati sorotan atas dirinya yang berhasil menerima gelar doctor of law degree.
Kebahagiaannya ia bagikan dalam sebuah unggahan foto dirinya yang sedang berpose memegang ijazah kehormatan. Zuckerberg yang berfoto bersama kedua orangtuanya tampak sangat bahagia. 'Bu, saya selalu berkata saya akan kembali dan mendapatkan gelar saya', tulisnya. Dalam kunjungan nostalgia miliarder berusia 33 tahun ini, ia sempat mengunjungi kamar asramanya dulu. Facebook, yang saat ini tumbuh menjadi perusahaan dengan hampir dua miliar anggota di seluruh dunia, berkembang dari sebuah situs yang ia ciptakan di kampus.

Kunjungannya di Harvard ditutup dengan sebuah pidato yang mengingatkan pria kelahiran White Plains, New York, 14 Mei 1984, itu akan perjalanan panjang dalam menciptakan Facebook. Zuckerberg mendorong lulusan almamaternya untuk membangun hal-hal besar. Suami Priscilla Chan itu menekankan pada tema kesetaraan, inklusivitas dan kesempatan, sekaligus mendesak murid-murid untuk tidak takut dalam mengambil risiko. 

"Saya di sini untuk memberi tahu bahwa menemukan tujuan tidaklah cukup, tantangan kita semua menciptakan dunia di mana setiap orang harus memiliki arti dalam tujuan kita," katanya pada kerumunan orang yang dibasahi hujan di Cambridge, Massachusetts.

Zuckerberg mengatakan dirinya berasal dari generasi yang sama dengan para lulusan baru. Generasi yang disebut 'millennial' tersebut akan menghadapi tantangan berupa ketidaksetaraan, kekecewaan, dan hilangnya pekerjaan terhadap otomatisasi. "Ini giliran generasi kita untuk membangun hal-hal besar yang tidak hanya untuk menciptakan kemajuan, tapi juga untuk menciptakan tujuan," katanya.

Hambatan generasi muda
Canda dan tawa mengawali pidato Zuckeberg di hadapan lulusan Harvard 2017. Ia tidak percaya dirinya memberikan pidato karena ia merasa kurang pantas. Zuckerberg menyadari dirinya gagal menyelesaikan kuliah. Status sarjana yang ia dapatkan bukanlah dari jalur akademis seperti yang dilakukan almamater lainnya. 

Status sarjana kehormatan yang dimilikinya sama seperti Bill Gates, yang setelah drop out, juga mendapatkannya pada 2007. Hambatan akan peluang yang ada, menurut Zuckerberg, disebabkan tingginya ketidaksetaraan yang tentu menjadi kenyataan pahit bagi semua orang.

Hal tersebut merupakan masalah sosial yang perlu ditangani. "Ada yang salah dengan sistem kita saat saya bisa pergi dari sini, dan menghasilkan miliaran dolar dalam 10 tahun, sementara jutaan siswa tidak mampu melunasi pinjaman mereka, apalagi memulai bisnis," tegas Zuckerberg. 

Oleh karena itu, Zuckerberg mengatakan generasi ini perlu mencari solusi kreatif untuk masalah sosial yang terjadi. "Kita harus mengeksplorasi gagasan seperti pencarian dasar universal untuk memastikan setiap orang memiliki sebuah perhatian untuk mencoba gagasan baru," kata pria yang pada 2010 terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time.

Menurutnya, sekarang saatnya bagi generasi muda untuk mendefinisikan kontrak sosial baru. "Kita harus memiliki masyarakat yang mampu mengukur kemajuan tidak hanya dengan metrik ekonomi, tetapi berapa banyak dari kita memiliki peran yang kita anggap bermakna."  tutup Zuck (ZP)
 
Share To:

redaksi

Post A Comment: