INFOSEKAYU.COM - Kepala Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyambut baik dan antusias atas program dari Pemerintah Pusat, yang diteruskan Pemkab Muba melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), yaitu Program Pembangunan/Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Desa melalui Dana Desa tahun 2019.


Kepala Desa Tegal Mulyo Kecamatan Keluang, Junali mengungkapkan apresiasi dan mendukung penuh Program Bangun Perpustakaan Desa.

"Sebelumnya desa kami telah menerima bantuan 500 judul buku dari DPK Kabupaten Muba, tentu ini menjadi pelengkap jika nanti desa kami terpilih sebagai pilot project Pembangunan Perpustakaan Desa, kemudiam untuk pengurusnya kami sudah ada, mengambil staf dari perangkat desa, "jelasnya.

Kemudian Kepala Desa Gajah Mati Kecamatan Babat Supat, Suryanak juga menyambut baik dan bersemangat agar desa yang ia pimpin bisa terpilih dalam program nasional ini.

"Kami sangat bersemangat, karena kebetulan juga di desa kami sudah mempunyai taman pariswisata, setiap hari libur ramai dikunjungi mayarakat dengan mayoritas remaja, namun belum ada kegiatan yang bermanfaat, nah jika nanti disediakan pojok baca/ruang perpustakaan maka kami yakin akan lebih ramai dikunjungi.Untuk kelengkapan rak buku akan kami akan siapkan bersama masyarakat dan pengurusnya juga akan kami siapkan," ujarnya.

Mewakili Bupati Muba, H Dodi Reza Alex, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Muba, H Rusli SP MM mengatakan, jika untuk membangun gedung perpustakaan di setiap desa tentunya tidak memungkinkan karena seluruh desa sudah melaksanakan Muyawarah desa terkait Anggaran Dana Desa (ADD), tidak mungkin mereka merevisi karena sudah disahkan, dan juga menggunakan ADD tidak boleh ada interpensi.

Memang program ini sangat bagus karena bermanfaat, apalagi menyentuh masyarakat langsung untuk menambah wawasan sehingga masyarakat bisa maju dan berkembang.

"Jalan alternatif lainnya, disiapkan ruang untuk perpustakaan baik di kantor kades, gedung tidak terpakai atau lokasi pariwisata seperti tadi, tempat yang memang layak, baru masukkan program tersebut. Karena untuk anggaran tahun 2019 tidak bisa lagi dianggarkan, maka dari itu untuk menginstruksikan kan Kades menata satu ruangan dijadikan perpustakaan desa, kemudian perpustakan Kabupaten yang langsung mensuplay," ujarnya.

Lanjut Rusli, "Kita dukung program Pemerintah Pusat ini, kita harapkan setiap desa ada perpustakaan, langkah awal buat surat Bupati untuk seluruh Camat diteruskan ke Kades agar menyiapkan satu ruangan/pojok baca, termasuk struktur kepengurusannya, tahun 2019 Perpustakaan harus menganggarkan sarana dan prasarananya melalui APBD, dibina dan diawasi kades langsung, membina dan mengawasi penting sehingga bantuan buku, sarana dan prasarana yang diberikan terjaga tidak hilang, "imbuhnya.

Menurut Kepala DPK Kabupaten Muba, Drs Yohanes Yubhar dalam paparannya menjelaskan, Program Pembangunan  Perpustakaan dan Kearsipan Desa melalui Dana Desa tahun 2019 merupakan program dari Kementerian, sebagai pilot project ada 60 desa se Indonesia yang dipilih, termasuk Kabupaten Muba mendapatkan kuota Lima desa yang akan dijadikan pilot project tersebut. Nanti akan ada bantuan dari pusat berupa perangkat komputer dan koleksi buku yang dibagikan untuk lima desa yang terpilih, tujuannya agar seluruh desa agar termotivasi untuk punya perpustakaan desa.

"Ada syarat yang harus dipenuhi desa yang terpilih sebagi pilot project Program Perpustakaan Desa ini, yaitu desa harus ada akses internet karena nanti akan diberikan PC dan aplikasi, kemudian perpustakaan bukan cuma baca buku, tapi tempat masyarakat berkegiatan sosialisasi, makanya dibutuhkan gedung perpustakaan. Ada gedung yang bagus dan nyaman, namun jika belum bisa dibangun sekarang, bisa disiapkan ruangan yang layak dan nyaman, sebagai tempat diskusi anak sekolahan/remaja dan dilengkapi akses internet," ungkapnya. /red/

Share To:

redaksi

Post A Comment: