Sumsel, Infosekayu.com - Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, H. Hasbi Hasadiki, Minggu (19/12).

Menurut Hasbi, Komisi IV DPRD Sumsel terus mendorong perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Provinsi Sumsel terutama di daerah rawan seperti Jaliteng dan Jalinsum Sumsel.

Terutama pada daerah Jalan Betung menuju Kabupaten Musi Banyuasin mulai dari Kecamatan Lais, Lumpatan menuju Sekayu.

Daerah tersebut terkenal rawan baik tindak kejahatan maupun rawan kecelakaan diharapkan kepada Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar, dapat memperhatikan daerah tersebut sehingga aktivitas mobilitas kendaraan dapat berjalan lancar tanpa hambatan sedikitpun,” terang dia.

Terlebih lagi, sambung dia, daerah tersebut merupakan jalur alternatif bagi para pemudik yang menggunakan akses jalan menuju Kabupaten Musi Rawas dan Provinsi Bengkulu.

Diterangkannya, dirinya pun sering melintas di jalan tersebut, bukan hanya ia saja melainkan banyak juga sopir travel dengan tujuan Musi Rawas dan Bengkulu menggunakan Jalan tersebut.

“Kami harap kepada Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar dapat memperhatikan dan memperbaiki Infrastruktur yang ada di daerah tersebut.

Kami dari Komisi IV DPRD Sumsel terus berupaya menyuarakan hal tersebut sampai nantinya kepada Kementerian PUPR di Jakarta,” terang Politisi Golkar ini.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar mengatakan bahwa kondisi jalan nasional dan jembatan di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dipastikan mulus menjelang natal dan tahun baru (nataru).

“Masyarakat yang hendak melewati jalan nasional di Sumsel saat natal dan tahun baru dipastikan tidak ada kendala.

Kita pastikan bahwa kondisi jalan dan jembatan di Sumsel adalah mantap,” ucapnya, Kamis (16/12).

Dia menuturkan, pada semester I tahun anggaran 2021 tercatat kemantapan jalan 89,47 persen dan kondisi jembatan di semester I 2021 sebesar 70,54 persen.

Syaiful menambahkan, pihaknya juga menyiapkan 20 posko di sepanjang jalan nasional sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana banjir maupun longsor yang dapat berimbas pada kondisi kemantapan jalan.

Ia melanjutkan, pada posko tersebut juga dilengkapi sejumlah peralatan seperti excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey dan bronjong untuk menangani kondisi jalan saat dibutuhkan.

“Alat yang disiagakan itu dikarenakan berdasarkan monitoring dan pemetaan, di Sumsel ada 25 titik rawan longsor, 26 titik rawan macet dan 4 titik rawan banjir,” jelasnya.

Syaiful menjelaskan posko dan peralatan yang siaga itu tersebar di jalan lintas timur (Jalintim), jalan lintas tengah (Jalinteng) dan jalan lintas penghubung dan dalam Kota Palembang.

“Tentu juga ada petugas yang standby 24 jam di posko sehingga apabila terjadi masalah seperti longsor, alat dapat segera diturunkan sebagai penanganan darurat,” ungkapnya.

Sumber : sumateranews

Share To:

redaksi

Post A Comment: