Infosekayu.com- Tak disangka, seorang Mawardi Yahya, bakal
Calon Wakil Gubernur Sumsel 2018-2023, menyebut Alex Noerdin gagal selama
memimpin, baik ketika menjadi Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) maupun sebagai
Gubernur Sumsel. Ia bahkan mengolok-olok Musi Banyuasin sebagai daerah termiskin
di Sumsel. Apa hubungannya antara Alex Noerdin yang saat ini Gubernur Sumsel
dan Kabupaten Musi Banyuasin yang kini bupatinya Dodi Reza Alex Noerdin?
Sungguh justifikasi yang asbun. Apa karena Dodi kebetulan jadi rival Mawardi
pada Pilgub Sumsel 2018 ini? Lantas dikiranya dengan menyerang Alex Noerdin
maka Dodi ikut terjun bebas oleh tinju kata-kata yang tak mendasar?
Tak puas
dengan ucapan Mawardi yang memberikan stempel Alex Noerdin gagal sebagai
Gubernur. Herman Deru, mengatakan Alex hanya pengekor terkait pelaksanaan Aisan
Games di Palembang. Ia juga meremehkan kinerja Bupati Muba H Dodi Reza Alex
Noerdin yang kerjanya melulu pencitraan. Dengan gamblang, Deru menyebut penghargaan
yang diperoleh Dodi yang kebanyankan dari Gubernur Sumsel yang nota bene
bapaknya, hanyalah untuk mengejar simpati. Sungguh, pasangan ini sejatinya
telah menelanjangi diri layaknya bukan kalimat elok kaliber calon Gubernur
Sumsel. Rakyat bisa keblinger jika ikutan menghujat model calon pimpinan
seperti ini.
Jika publik
belum tahu, semua tuduhan yang dilontarkan Mawardi dan Herman Deru itu mereka
lontarkan pada kegiatan konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten/Kota
se-Sumsel, di Hotel Galaxi, Palembang, Jumat (9/2/2018).
Silahkan
masyarakat menilai sendiri, politikus sepuh (Mawardi) yang dua kali jadi
pimpinan dprd dan dua kali pula jadi bupati, moral etika politiknya bisa
dibilang kurang santun. Bagaimana dengan Deru yang menilai Alex Noerdin hanya
pengekor dalam perhelatan Asian Games? Mungkin Deru lupa atau lelah untuk
sekedar mengingat kapan ada gelaran olah raga internasional di Palembang.
Mungkin juga ia tak sempat baca berita berapa kali pimpinan RI, mulai Presiden,
Wapres, para menteri terkait Asian Games datang ke Palembang meninjau dan
memastikan Palembang siap jadi tuan rumah Asian Games. Barangkali Deru terlalu
sibuk mengeker kekurangan lawan sehingga ia dengan mudah menyebut Alex Noerdin
sebagai pengekor. Wallahu alam. Biarlah itu semua jadi pekerjaan rumah Pak
Mawardi dan Pak Deru.
Lantas
bagaimana kondisi di Muba sebenarnya? Menurut Wakil Bupati Muba Beni Hermedi
selaku Ketue Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah, penilaian Mawardi
dan Deru serampangan tanpa arah yang jelas. "Pertama, justru penurunan
angka kemisminan Muba diatas rata rata Sumsel termasuk diatas OKU timur. (Data
terlampir). Dan menurut aku salah besar kalau Mang Deru dan Mang Mawardi
mengambil bahan kampanye angka miskin untuk menyerang Alex Noerdin dengan
ngomong atau ngenjuk nilai gagal."
Beni juga
menilai Deru dan Mawardi terlalu gegabah mencampuradukkan Muba dengan angka
kemiskinan. "Yah, saya heran saja cak cak tau nian soal uwong miskin di
Muba. Saya, Beni Hermedi selama enam tahun ini mendalami betul soal kemiskinan.
Deru dsn Mawardi seolah lebih pakam tentang tupoksi aku selaku Ketue Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang la kusandang 6 tahun
ini," ujar Beni, Sabtu, (11/2).
Lebih lanjut
Beni merinci akar masalah sebenarnya. Menurutnya ada persoalan pendapatan atau
penghasilan masyarakat golongan miskin yg memang beberapa tahun terakhir sangat
perlu diperhatikan misal dari imbas harga komoditas utama rakyat di muba
"karet" .
"Sangat
terasa sekali soal karet ini jadi pemicu pelemahan ekonomi di tingkat bawah
oleh karena itu Pak Dodi dan saya sedang terus berusaha mencari solusi
peningkatan pendapatan rakyat Muba termasuk mendorong percepatan perbaikan
infrastruktur di Muba melalui pembiayaan alternatif," beber Beni.
Langkah di
atas dimaksud bisa mendorong pertumbuhan ekonomi juga penyediaan lapangan kerja
yg padat karya. "Silahkan dihitung saja dari replanting sawit tahun ini
akan masuk hampir 250 milyar ke desa desa sawit di Muba , dari proyek strategis
infrastruktur hampir 500 M dana percepatan masuk. Kita perlu pastikan kedepan
agar ini jadi pendorong bergeraknya ekonomi di bawah," tegasnya.
Maka jika
Deru dan Mawardi dengan lantang bicara kejelekan Alex Noerdin beserta anak turunnya,
maka di Muba sebaliknya sibuk bekerja memikirkan upaya peningkatan ekonomi
rakyatnya.
"Kita
terus berinovasi. Rencana aspal karet, sendal jepit hilirisasi karet adalah
upaya agar ada nilai tambah dari pendapatan di sektor karet ini. Tidak mungkin hanya
pasrah saja dengan keadaan. Terus kalau mengenai angka kemiskinan di kota
/kabupaten dicap kegagalan gubemur nya, ya menurut aku tergantung dari kerja
Pemkab dan Pemkot tentunya."
(Edp)
Post A Comment: