INFOSEKAYU.COM - Ratusan Siswa-Siswi dan Tenaga Pendidik di SMP Negeri 3 Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyambut antusias kedatangan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin dan Bunda Baca Kabupaten Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza beserta rombongan.


Tampak pula rombongan Siswa-Siswi dan Tenaga Pendidik dari beberapa Kecamatan lain, yakni di antaranya Kecamatan Babat Supat, Keluang, dan Lalan. Rupanya kedatangan orang nomor satu  di Bumi Serasan Sekate ini untuk mengukuhkan Duta Baca Peserta Didik Siswa SMP/sederajat

Dalam sambutanya Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Muba menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan anak didik SMP Negeri 3 Lais, "Kenapa saya bangga? Karena anak-anak didik SMP 3 Lais telah mampu Teleconference Bersama Guru dan Pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia. Ini sungguh luarbiasa," sebutnya.

Dirinya saja, selaku Kepala Daerah, teleconfrence masih terbatas dalam negeri saja. "Paling ke Menteri atau Presiden saja, tapi sekarang anak didik kita SMP 3 Lais bisa melakukan teleconfrence ke Swedia. Untuk ini saya minta program-program seperti ini baik bagi anak didik dan tenaga pengajar kita pertahankan", ucap Dodi.

"Pada hari Ini merupakan salah satu upaya kita mulai gerakan membaca di kabupaten Musi Banyuasin dan saya instruksikan setiap sekolah dimuba harus ada duta baca  untuk kemudian mengimbaskan gerakan  budaya membaca ke peserta didik lainnya," ungkap Dodi di sela Pengukuhan Duta Baca Sekolah untuk Tingkat SMP Kecamatan Lais, Kecamatan Keluang, dan Kecamatan Lalan serta Teleconference Bersama Guru dan Pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia, Kamis (6/12/2018) di SMPN 3 Lais.

Dikatakan, di tengah meningkatnya teknologi digital yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat, membaca masih menjadi kebutuhan yang dinomorduakan. "Nah, inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk kembali meningkatkan minat dan budaya membaca," urainya.

Dijelaskan, urutan pertama bangsa paling melek huruf dan memiliki kecakapan membaca tertinggi adalah Finlandia. Disusul berikutnya Norwegia, Islandia, Denmark, dan Swedia. Dengan demikian posisi lima besar diisi sepenuhnya oleh negara Nordik maupun Skandinavia. "Untuk itu, kali ini kita teleconference dengan Sekolah di Swedia, untuk bertukar pikiran dan merumuskan program supaya minat baca di Muba ini tinggi," terangnya.

Di tempat yang sama Bunda Baca Muba Thia Yufada Dodi Reza mengatakan ada sepuluh keuntungan dari membaca.

Pertama, terhindar dari kebodohan. Kedua, bisa meningkatkan konsentrasi. Ketiga, bisa menjadi tahu akan sesuatu hal yang semula belum tahu sama sekali. Keempat, dapat mengembangkan kefasihan bertutur kata. Kelima, dapat mengungkapkan sesuatu secara lisan dengan mudah.

Keenam, dapat mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin kita ungkapkan. Ketujuh, dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain. Kedelapan, bisa membangun negara. Kesembilan, bisa mengetahui kronologi suatu peristiwa. Kesepuluh, bisa menghilangkan stress.

"Dari keuntungan-keuntungan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca itu penting, karena dengan membaca kita dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat bagi kita namun bagi orang lain pula," jelas mantan presenter Metro TV itu.

Lanjutnya, keberadaan duta baca ini akan juga dibentuk di Sekolah-Sekolah pedesaan. "Jadi, nanti bertahap seluruh Sekolah di Muba ini akan memiliki Duta Baca di masing-masing sekolah. Nah, mereka inilah nantinya punya tugas juga untuk mengajak peserta didik lainnya giat untuk membaca dan juga menulis," tukasnya.

Sementara itu, salah satu murid SMPN 3 Lais kelas X, Sylvia Larasati menyebutkan dirinya sangat termotivasi untuk lebih giat membaca setelah kehadiran Bupati Muba dan Bunda Baca Muba. "Pak Bupati dan Bunda Baca sangat menginspirasi, semoga nantinya kami bisa sukses seperti mereka kedua dan giat untuk membaca," pungkasnya. /red/


Share To:

redaksi

Post A Comment: