INFOSEKAYU - Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex Noerdin sungguh menempatkan para yatim piatu dan dhuafa di posisi yang mulia. Sebuah pondok pesantren khusus bagi mereka yang kurang beruntung ini resmi beroperasional. 


Semuanya gratis bagi santri dhuafa dan para anak yatim-piatu.

Adalah ponpes IT Salamun Aitam Islamic Idol yang berdiri diatas lahan seluas 6 hektar yang secara khusus mendidik dan  menggratiskan semua biaya untuk peserta didik yang mondok. Semua santri bahkan hanya terdiri dari yatim, piatu, dan dhuafa.

"Semua biaya kita tanggung. Dan Ponpes ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa. Selama mondok, semua biaya kebutuhan hidup akan ditanggung Pemkab Muba. Ini merupakan bagian dan  salah satu pelaksanaan visi misi 'Membangun Umat Berbasis Agama'," ungkap peraih Penghargaan Bapak santri dari Forpes tahun 2017 ini, di sela Halal bi halal bersama Anak Yatim dan Dhuafa serta Peresmian Gedung dan Murid Ponpes IT Salamun Aitam Islamic Idol belum lama ini.

Dodi Reza Alex Noerdin yang juga duduk sebagai Dewan Pembina GP Ansor Sumsel ini menyebutkan bahwa program pembangunan Ponpes IT Salamun Aitam di Kecamatan Sekayu ini bertujuan untuk memenuhi pembinaan umat di kawasan Muba Barat.

Selama ini, kata Dodi, pembangunan Pondok pesantren  sudah menyebar di beberapa wilayah Muba.

"Selain itu, perlu lebih memperbanyak keberadaan tempat pendidikan berbasis Islam sehingga ilmu agama anak-anak di Kabupaten Muba semakin lebih baik," tuturnya.

Ponpes sementara difokuskan pada jenjang MTs dan untuk tahap pertama baru santri putra.

Pada tahun ajaran 2018 akan dibuka kesempatan untuk  240 siswa secara bertahap. Sedangkan tahun 2019 telah dialokasikan 60 tempat bagi santri baru.

Santri yang berminat untuk menjadi dokter nantinya setelah tamat akan mendapatkan prioritas untuk menerima program SJD," tukasnya.

Pondok Pesantren (ponpes) Islam Terpadu (IT) Salamun Aitam Islamic Idol, alhamdullilah Ikhtiar ini sudah satu tahun beroperasional, sejak diresmikan pada Juni tahun 2018 yang lalu.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Ponpes Salamun Aitam Islamic Idol tahun ajaran baru 2019 ini sejumlah 60 santri dari seluruh wilayah Kabupaten Muba.

Adapun program kegiatan pagi yang dilaksanakan sebagaimana peserta didik SMP IT dibawah binaan Dikdikbud Muba, kemudian program sore dan malam dilaksanakan kegiatan pesantren atau pembinaan keagamaan.

"Ponpes ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa. Selama mondok, semua biaya kebutuhan hidup akan ditanggung Pemkab Muba. 

Ponpes Salamun Aitam ini ponpes pertama di Provinsi Sumsel yang mengratiskan semua tanpa terkecuali.

Mulai dari biaya sekolah, sarana dan prasarana guru, pakaian makanan.  Tempat belajar mengajar anak-anak yatim dan dhuafa di Ponpes Salamun Aitam ini kita buat senyaman mungkin. 

Pesan saya agar mereka, anak-anak kita yang selama ini hidup sebagai yatim piatu dan dhuafa dapat dibina dengan baik, fasilitas jangan dikurangi, berikan gizi serta pakaian terbaik bagi para santri," tegas Dodi.

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Provinsi Sumsel Prof Dr Abdullah Idi, M.Ed Menurutnya, program ponpes yang diperuntuhkan bagi anak yatim piatu dan fakir miskin sangat baik dan bermanfaat. 

"Itu terobosan terbaik. Kita apresiasi sekali dan dukung," katanya.

Apalagi, hal itu upaya Pemkab Muba dalam mengentaskan kemiskinan.

"Jadi nantinya mereka (pelajar,red) tidak hanya pendidikan agama saja diberikan tapi diberikan pembinaan ekonomi kemandirian. Sehingga, setelah selesai mengenyam pendidikan bisa mandiri," pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang periode 2012-2016 lalu.

Secara teripisah Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumsel Drs H Najib Haitami, MM mengatakan, satu hal yang luar biasa dan ini dilihat mungkin pertama kali pemerintah kabupaten di Sumsel yang mana membangun ponpes diperuntuhkan bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa di Kabupaten Muba.

"Kita apresiasi ponpes khusus anak yatim piatu dan dhuafa. Jadi mereka diberikan pendidikan yang layak baik dibidang agama maupun umum," tandasnya.

Dia juga menambahkan, Kabupaten Muba sendiri salah satu kabupaten yang telah menerapkan perda zakat, itulah salah satu daerah yang memang peduli dengan keagamaan.

"Mengingat zakat merupakan
kewajiban yang diperintahkan Allah SWT,  kepada kita semua sebagai kaum muslimin dan tercantum dalam Rukun Islam yang ketiga," tandasnya. /red/


Share To:

redaksi

Post A Comment: