INFOSEKAYU - Setelah dirawat selama seminggu di RSUD Sekayu korban penembakan misterius Sandra bin Muhara bin Gimbar (24) Warga Dusun 7 Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh, Muba meninggal dunia.


Sandra meninggal dunia di RSUD Sekayu, Rabu (10/6/19) sekitar pukul 20.30 WIB setelah mendapatkan perawatan intensif.

Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, SE, MM, melalui Kapolsek Sungai Keruh Iptu Ade Nurdin, mengatakan korban meninggal dunia sekitar pukul 20.30 WIB di RSUD Sekayu.

Korban meninggal dunia akibat luka yang dialami setelah ditembak orang yang tidak dikenal ketika pulang dari rumah pacarnya.

"Korban dirawat di rumah sakit salama satu minggu dalam keadaan sadar tetapi tidak bisa berkomunikasi, penyebabnya diduga karena luka yang dialami korban. Dari tubuh korban sebanyak 2 proyektil yang berhasil diangkat," kata Ade, Kamis (11/7/18).

Lanjutnya, kejadian penembakan tersebut terjadi di Jalan Sindang Marga sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu 4 Juli 2019.

Korban Sandra ketika itu baru pulang dari rumah kekasihnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Pada saat dalam perjalanan pulang korban dipepet oleh 2 orang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor, tanpa aba-aba pelaku langsung menembak korban dengan senjata api rakitan (Senpira) jenis kocok. Korban langsung tersungkur dan bersandar pada sepeda motor miliknya,"ungkapnya.

Usai melakukan penembakan pelaku langsung melarikan diri, sementara Sandra menghidupkan senter Handphone miliknya dan memencet klakson untuk meminta bantuan.

Selang berapa lama kemudian warga sekitar langsung menolong korban dan membawanya ke Pusekemas Tebing Bulang untuk diberikan pertolongan pertama.

"Terkait kasus penembakan ini kita terus berupaya mengungkapnya, dimana kita terus bekerja sama dengan Pidum Polres Muba. Saya meminta kepada pihak keluarga bersabar," ujarnya.

Sementara, Zainab ibu korban Sandra sangat sedih atas meninggalnya sang anak kesayangan. Pihaknya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal.

"Semoga pelaku ditangkap dan dihukum sesuai," ujarnya.

Ketika disinggung apakah ada firasat tentang sang anak, Zainab mengungkapkan bahwa sebelumnya ia memiliki firasat atau mimpi bahwa rumah di belakang rumahnya runtuh.

"Perasaan kami rumah di belakang itu runtuh, selama dirawat anak saya tidak bisa berbicara," ungkapnya.

Pacar korban Ani warga Desa Tebing Bulang mengungkapkan sangat sedih atas kejadian, korban dikenal sebagai laki-laki yang baik.

"Sandra baik pak orangnya, saya sudah berpacaran selama 2 bulan. Semoga pelaku cepat ditangkap," ujarnya. /red/

Sumber : Tribun Sumsel

Share To:

redaksi

Post A Comment: