Solo, 19/08/20(Kemenag) Menteri Agama Fachrul Razi mengajak warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) AGAR terus memperkuat toleransi. Pesan ini disampaikan Menag secara daring saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (LDII).
Rapimnas diikuti oleh seluruh DPW dan DPD yang tersebar di 482 titik seluruh Indonesia di setiap titik diikuti 4 - 8 orang.
Disampaikan oleh Ketua OC (Organizing Comitte) Rully Kuswahyudi, melaporkan bahwa Rapimnas diikuti oleh 3.000 peserta dan peninjau melalui virtual meeting yang tersebar di 400 studio di seluruh Indonesia. 

Peserta dan peninjau terdiri dari unsur DPP, DPW, DPD, Pondok Pesantren, Majelis Taujih Wal Irsyad, Dewan Pakar, Pondok dan sekolah binaan LDII se-Indonesia. Rapimnas juga dihadiri oleh anggota DPR RI, diantaranya Endang Maria Astuti, Singgih Januratmiko dan Sungkono pada Rabu, 19/08/20 . Rapimnas didukung oleh 18 anggota Steering Committee (SC) dan 70 OC, serta 1.000 panitia lokal untuk persiapan studio mini yang siap mensukseskan Rapimnas LDII. 
Dengan agenda antara pemilihan Pejabat (Pj) Ketua umum.Setelah Ketua Umum sebelumnya Prof.DR.Ir.KH.Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli 2020.
.
Sedangkan Ketua DPD LDII KAB.MUSI BANYUASIN Bp.H.Daud sobri Spd.i dan Pengurus Harian DPD LDII Kab.Musi Banyuasin mengikuti acara Rapimnas melalui studio mini yang bertempat di Ponpes Taufiqurrahman desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin.
.
Saat penyampaian dari 
Sekretaris Umum DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya dalam sambutannya mengungkapkan bahwa LDII berpartisipasi aktif, bukan hanya bidang keagamaan dan dakwah saja, tapi juga merambah pada tujuh kluster lainnya. 

Pertama pada bidang keagamaan, LDII terus mengupayakan agar dakwah islam merupakan hak setiap umat islam. “Memperhatikan kelompok marjinal seperti masyarakat kecil diperbatasan, penderita tuna rungu dan disabilitas lainnya, penderita kusta dan narapidana,” ujar Dody. 

Kedua, bidang kebangsaan, LDII mengupayakan bahwa bahasa Indonesia adalah aset pemersatu bangsa.

Ketiga, bidang pendidikan, LDII akan terus membantu pemerintah membangun pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter, profesional religius. “Mengkombinasikan moral karakter dan performans karakter yang bersumber dari ajaran Islam dan nilai luhur bangsa Indonesia,” jelasnya.
Terangnya dari dari ketua DPD LDII MUBA.(RD/INFOSEKAYU)
Share To:

redaksi

Post A Comment: