Biasanya orang yang kelilit utang karena pinjaman online gak mengerti bagaiamana sistem pinjaman online atau menggunakannya untuk membayar utang juga. Hal ini disebabkan karena pinjaman online memiliki bunga yang cukup tinggi.
Memang adanya pinjaman online dapat mempermudah hidup. Karena kamu bisa mendapatkan uang hanya dalam hitungan menit saja dan gak perlu negosiasi atau menjelaskan keadaan kamu kepada si peminjam.
Sebenarnya banyak hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam minjam uang pada aplikasi online. Apa lagi kalau kamu sedang dalam keadaan mendesak, pinjaman online gak dianjurkan.
Seperti yang dikatakan oleh Budi Raharjo sebagai Perencana Keuangan dari OneSbildt bahwa gak dianjurkan dalam keadaan mendesak menggunakan aplikasi pinjaman online karena sesorang sangat minim rasionalitas sehingga gak memperhatikan bunga serta model angsurannya. Hal ini lah yang membuat banyak orang malah terlilit utang.
Dilansir dari berbagai sumber (15/02/2021), berikut fakta-fakta mengenai pinjaman online yang harus kamu ketahui agar gak kelilit utang!
1. Pinjaman Online Legal
Sekarang banyak tawaran pinjaman online melalui sms. Hal ini belum bisa dipastikan apakah legal atau ilegal. Pastikan aplikasi pinjaman online atau akun instagram pinjaman online telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa memerikasanya langsung di website ojk.go.id .
Apa bila gak ada akun tersebut dalam daftar OJK, sebaiknya kamu urungkan niatmu untuk melakukan pinjaman online. Jangan sampai tergiur dengan tawaran yang diberikan ya!
2. Pinjaman Online Legal Gak Menawarkan Pinjaman Secara Langsung
Ternyata pinjaman online yang legal dan telah terdaftar di OJK gak menawarkan pinjamam secara langsung melalui sms atau telpon loh.
Hal ini sesuai dengan Peraturan OJK No.1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan pasal 19, bahwa:
"Pelaku Jasa Keuangan DILARANG melakukan penawaran produk dan/atau layanan kepada konsumen dan/atau masyarakat melalui sarana komunikasi pribadi tanpa persetujuan konsumen"
Nah, kamu perlu waspada ya jika ada sms mengenai pinjaman online, sudah bisa dipastikan kalau itu penipuan. OJK sendiri pun melarangnya untuk menawarkan produk secara langsung melalui komunikasi pribadi ke konsumen.
3. Peminjam Punya Hak Restrukturisasi Pinjaman
Kamu perlu tahu kalau kamu sebagai peminjam memiliki hak restrukturisasi pinjaman. Hal itu merupakan perubahan perjanjian utang piutang yang disetujui beraama anatara peminjam dan pemberi pinjaman.
Hak ini dapat kami gunakan apabila kamu mengalami kesulitan dalam keuangan, sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan angsuran cicilan pi jamannya.
Kamu bisa melakukan restrukturisasi dengan pihak peminjam dengan mengajukkan surat terlebih dahulu. Setiap jasa pinjaman online memiliki aturan yang berbeda dalam pengajuan restrukturisasi. Oleh karena itu, kamu harus memahaminya lebih dahulu ya.
Jadi sekarang sudah paham kan bagaimana pinjaman online? Kamu harus gunakan teknologi dengan bijak ya agar mempermudah hidupmu.
Sumber : HerStory
Unggahan itu juga menyebutkan bahwa Matahari bisa muncul dari barat dikarenakan Bumi berputar ke arah sebaliknya, dan itu menjadi tanda hari kiamat. Hingga kini, unggahan yang berbahasa Thailand itu sudah dibagikan sebanyak 15 ribu kali.
'Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," tulis postingan meresahkan tersebut.
Unggahan seperti ini diketahui beredar dalam beberapa versi. Sebelumnya unggahan seperti ini pernah beredar namun dalam bahasa inggris.
Menanggapi kabar ini, NASA memastikan bahwa unggahan tersebut berisi informasi palsu. NASA tak pernah menyatakan Matahari akan terbit dari barat.
"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," kata Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, dilihat INDOZONE dari AFP.
"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," tambahnya.
Lebih lanjut, NASA mengatakan lembanganya memang sering dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggungjawab untuk menyebar ketakutan mengenai hari kiamat.
NASA juga pernah mempublikasikan penjelasan tentang pembalikan medan magnet Bumi, bahwa fenomena ini biasa terjadi di masa lampau dan tidak berakibat fatal. Tak seperti magnet yang kita kenal, misalnya saja magnet kulkas, materi yang mengatur medan magnet Bumi memang bisa pindah atau bergerak.
Sumber : indozone.id
BABAT TOMAN , INFOSEKAYU.COM – Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Babat Toman (Forkopimcam) beberapa hari lalu melakukan Kerjasama dalam mengatasi beberapa kerusakan jalan, dengan melakukan Penimbunan dibeberapa titik jalan lintas Babat Toman- Lubuk Linggau.
Alhasil, dari beberapa titik yang mendapatkan perbaikan tersebut juga di sokong penuh oleh beberapa Pihak terkait dengan melakukan penimbunan dengan Aspal Sulam seperti di beberapa titik kerusakan yang berada di Seputaran Pasar Babat Toman.
Menurut Kapolres Muba AKBP Erlin Tangjaya SH SIK melalui Kapolsek Babat Toman AKP Andy Kusuma Jaya SST SH mengatakan, dari hasil terjun langsung bersama Camat dan Danramil 401-02/Babat Toman, kita mendapatkan Perbaikan Penimbunan Kerusakan Jalan dari pihak-pihak terkait.
” Hasil dari upaya turun langsung dengan semangat Prediktif dan Responsif Presisi bapak Kapolri oleh jajaran Polsek, Danramil 401-02/Babat Toma serta Camat Babat Toman beberapa waktu lalu Alhamdulillah beberapa jalan yang berlubang di Wilkum Babat Toman sudah ada percepatan penimbunan,” ujar Kapolsek Babat Toman yang beberapa waktu lalu baru di Sertijab, Kamis (28/1/2021).
Diketahui, Akses Jalan ini adalah akses penghubung antara kabupaten Musi Banyuasin menuju Kota Lubuk Linggau dimana Babat Toman adalah Akses Sentral yang banyak dilalui Mobil-mobil Lintas kabupaten dan Kota, sudah sepantasnya beberapa titik kerusakan mendapatkan perbaikan.
” harapannya warga masyarakat Babat Toman merasakan langsung dampak dari kehadiran Polsek serta tidak ada lagi jalan berlubang, sehingga masyarakat nyaman dalam melaksanakan kegiatan Ekonomi Via Transportasi jalan,” harapnya.
Sumber : SOROTCAMERA.COM
Dalam pemaparan Menkes Budi di dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, pada Kamis lalu, 16 Januari 2021, beliau menyatakan wacana sertifikat digital ini digulirkan agar banyak masyarakat bersedia mendapat vaksin covid-19.
Lantas seperti apa penerapannya? Lebih jauh Menkes Budi bilang sertifikat yang diberikan pada penerima vaksin akan berbentuk digital, bukan berupa sertifikat fisik. Dengan sertifikat itu, nantinya orang yang sudah vaksin diwacanakan tak perlu swab.
“Cuma sertifikatnya bukan sertifikat fisik, tapi sertifikat digital yang bisa ditaruh di Apple Wallet atau Google Wallet, sehingga kalau beliau terbang atau pesan tiket di Traveloka tidak usah menunjukan PCR test atau antigen,” kata Budi, dalam keterangannya, baru-baru ini.
Kendati masih bersifat wacana, namun kata Budi, Pemerintah bisa menggunakan cara ini agar masyarakat makin tergerak melakukan vaksin covid-19. Program penyuntikkan vaksin covid-19 sendiri dianggap penting dilakukan Pemerintah pada masyarakat, agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini di Tanah Air.
Sudah vaksin tak perlu swab? Menkes gandeng Menhub
Lebih jauh, Menkes kemudian menyatakan bakal berusaha bekerja sama dengan pihak-pihak terkait demi bisa diterbitkannya sertifikat digital ini.
Baginya, dia sepakat jika pelaksanaan vaksinasi mestinya tak dikaitkan dengan konsekuensi pidana, tetapi bisa dilakukan dengan memberikan insentif berupa sertifikat kesehatan digital tersebut.
“Nanti saya akan bicarakan dengan Kementerian Perhubungan supaya jadi lebih sifatnya insentif yang diberikan ke masyarakat kalau mereka melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, pemberian sertifikat ini akan mendukung penerapan protokol kesehatan. Kata dia, warga yang ingin berkumpul atau mengunjungi pasar bisa menunjukkan sertifikat digital kesehatan tersebut melalui aplikasi.
“Nanti kami cari aplikasinya bisa dibikin anak-anak muda Indonesia agar bisa menjadi mekanisme screening yang baik dan online,” tutur dia.
Seperti diketahui, pemerintah sudah menggelar vaksinasi sebagai upaya menangani pandemi Covid-19 pada Rabu 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech.
Setelah vaksinasi perdana terhadap Presiden Jokowi, program vaksinasi dilanjutkan di seluruh daerah di Indonesia.
Nah hopers, terpenting jangan lupa untuk selalu menerapkan 3M, yakni tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Sumber : Hops.id
Penyakit komorbid tersebut di antaranya seperti hipertensi, sakit jantung, diabetes melitus, autoimun, tuberkulosis, tumor, kanker, ginjal, hingga paru obstruktif kronis (PPOK).
Tapi bagaimana jadinya jika Anda pemilik penyakit komorbid namun mendapatkan undangan atau SMS blast dari Kementerian Kesehatan untuk disuntik vaksin? Haruskah datang?
Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, karena ada jarak waktu antara undangan dan jadwal vaksinasi, maka sebaiknya Anda lebih dulu memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter terkait penyakit penyerta yang diderita.
"Sebaiknya dari dokternya, setiap orang itu sudah tahu saya punya komorbid, datang ke dokternya periksa kondisi terakhirnya bagaimana," ujar Prof. Iris dalam diskusi virtual bersama Suara.com -- jaringan Saibumi.com, Jumat (15/1/2021).
Dari hasil pemeriksaan, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi tetap menjalani vaksinasi atau membatalkan jadwal vaksinasi, dengan surat dokter yang disertakan.
Namun direkomendasikan tetap datang ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal dan menyerahkan hasil pemeriksaan dan surat dari dokter.
"Kalau memungkinkan, ya sudah sebaiknya dapat surat dari dokter" ungkap Prof. Iris.
Dengan surat keterangan dokter itu, kata Profesor Ahli Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, akan memudahkan dan membantu bagian pengisian form tentang riwayat sakit peserta vaksinasi Covid-19.
"Karena ada meja 1, 2, 3, 4. Meja 2 itu yang ngisi lama, jadi kalau (ada surat) dokter masing-masing orang yang disuntik boleh atau tidak boleh itu akan lebih mempermudah," pungkas Prof. Iris.
Sumber : Saibumi.com
Bengkulu, Infosekayu.com – Gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo (M) mengguncang Bengkulu Selatan, Kamis (7/1) dini hari, pukul 00.28.34 WIB.
Dari laman resmi BMKG, Gempa Bumi yang terjadi dengan titik koordinat 4.5 Lintang Selatan 102.54 Bujur Timur itu tidak berpotensi tsunami.
“Pusat gempa berada di kedalaman 41 kmm Barat Daya Bengkulu Selatan,” tulis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya.
Gempa juga terasa di sebagian wilayah Bengkulu, diantaranya Kota Bengkulu, Manna, Kepahiang, Pesisir Barat, Rejang Lebong, Argamakmur dan Bengkulu Tengah.
Tidak hanya di Bengkulu, gempa juga dirasakan warga Liwa, Provinsi Lampung dan sebagian wilayah di Sumatera Selatan seperti Lubuk Linggau, Pagar Alam, Muara Enim dan Lahat.
“Ya, malam ini terjadi Gempa di Bengkulu, di Lahat juga terasa guncangannya, walaupun tidak begitu kuat,” ujar Danu, salah satu warga Muara Enim kepada Tim The8news.
Ia berharap tidak ada gempa susulan, dan situasi tetap aman.
Sumber : The8news.com
PALEMBANG, INFOSEKAYU.COM - Sebanyak 30.000 dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (4/1/2021).
Kasi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Yusri mengatakan, 30.000 vaksin tersebut telah dibawa dari Gudang Biofarma, Bandung, Jawa Barat.
Puluhan ribu vaksin itu diangkut lewat jalur darat dengan pengawalan ketat.
Setelah tiba di Palembang, vaksin itu akan langsung dibongkar muat di gudang penyimpanan vaksin milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel.
"Dini hari nanti (Senin) kemungkinan (vaksin) sudah sampai di Palembang," kata Yusri lewat pesan WhatsApp, Minggu (3/1/2020).
Yusri menjelaskan, terdapat 38.140 tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin dimulai pada (14/1/2021).
Prioritas utama yang mendapat vaksin adalah tenaga kesehatan dan keluarga mereka.
Para penerima vaksin akan dikonfirmasi dari Dinas kesehatan setempat melalui SMS.
"Tenaga kesehatan, TNI/Polri yang diutamakan dulu, setelah itu baru masyarakat umum. Mereka yang menerima vaksin akan mendapatkan sms untuk mengisi formulir data diri," ujarnya.
Proses vaksinasi akan berlangsung di rumah sakit dan tempat layanan kesehatan lain. Para penerima vaksin bisa memilih lokasi mana pun yang mereka inginkan sesuai tanggal dan jadwal masing-masing.
"Mereka harus datang sesuai tanggal, tempat dan jam yang telah diisi dalam proses pendaftaran. Nantinya di lokasi vaksin, akan kembali dilakukan pencocokan data," ujarnya.
Di Sumatera Selatan, ada sekitar 50.000 tenaga kesehatan dan penunjang yang terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Setelah mereka divaksin, vaksinasi menyasar masyarakat umum di rentang usia 18-59 tahun.
"Tahap awal di Sumsel 30.000 vaksin. Kemudian tahap dua sekitar 28.000 vaksin. Setelah berada di gudang, nanti didistribusikan ke tujuh Kabupaten kota Sumatera Selatan," ungkapnya.
Sumber : KOMPAS.com
Tapi bagaimana seandainya jika kita berhadapan langsung? Misalnya mendadak kamu disodorkan uang dalam jumlah banyak, tapi kamu tahu uang tersebut hasil korupsi. Apa yang akan kamu lakukan?
Presenter Imam Darto kebetulan juga mempertanyakan hal yang sama. Ia menyoroti kasus korupsi yang dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari Peter Batubara. Ia lalu membuat cuitan di Twitter mengenai hal tersebut.
“Bukannya mendukung korupsi ya. Tapi di depan mata disodorin 17M siapa yang gak gentar," cuitnya di akun Twitter @imamdarto pada Minggu (6/12/2020).
Cuitannya langsung ramai diperbincangkan netizen. Ada yang pro, ada juga yang kontra. Darto pun terpaksa menghapus cuitan tersebut karena dianggap membuat gaduh.
Sebetulnya apa yang diutarakan oleh Darto ini adalah sesuatu yang wajar. Karena manusia sebaik apapun pasti tidak akan sempurna. Kita boleh saja bilang menentang korupsi di depan banyak orang. Tapi saat dihadapkan langsung apalagi dengan godaan uang, apakah kita akan tetap dengan pendirian kita?
Bagaimana menurut kamu?