SEKAYU, INFOSEKAYU.COM - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Perdagangan dan P  tengah mempersiapkan Desa Ulak Teberau Kecamatan Lawang Wetan sebagai sentra industri kerajinan Tenun Jumputan Gambo Muba. 

Langkah strategis dilakukan Pemkab Muba ini karena menyikapi tingginya minat masyarakat baik di dalam maupun di lular Kabupaten Muba terhadap tenun jumputan Gambo Muba yang telah berdampak terhadap peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat khususnya pengrajin tenun jumputan Gambo Muba dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, bahkan dalam situasi pandemi saat Covid-19 dimana volume penjualan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. 

Maka untuk mengembangkan dan memperluas pemasaran produk kerajinan yang memiliki keunikan melalui pewarnaan alami dari limbah getah gambir ini, Pemkab Muba menjadikan Desa Ulak Teberau sebagai sentra industri kerajinan Gambo Muba.

Hal ini juga sesuai dengan arahan Bupati Musi Banyuasin Dr. H. Dodi Reza Alex Noerdin, Lic.Econ, MBA tentang upaya menjadikan Gambo Muba sebagai ambassador eco fashion dan icon Kabupaten Muba yang memiliki keunikan tersendiri serta dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah SSos MT turun langsung meninjau lokasi industri kerajinan Gambo Muba di Desa Ulak Teberau pada tanggal 29 September 2020 lalu, bersama Direktur Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu Dedek beserta jajarannya, serta didampingi dari pihak Kecamatan Lawang Wetan dan Kepala Desa Ulak Teberau.

Azizah mengatakan bahwa dijadikannya Desa Ulak Teberau sebagai sentra industri kerajinan tenun Gambo Muba didasari atas pertimbangan bahwa cikal bakal tenun Gambo Muba memang bermula dari Desa Ulak Teberau.

"Tahun 2017 hanya terdapat 4 orang pengrajin jumputan Gambo Muba yang dibina oleh Disdagperin bersama Dekranasda Muba. Sampai dengan akhir tahun 2019 jumlah pengrajin meningkat pesat hingga mencapai 108 orang. Ini merupakan bukti bahwa tenun jumputan Gambo Muba sangat berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi icon kebanggaan Kabupaten Muba," ujarnya.

Lanjutnya selain sebagai sentra kerajinan Gambo Muba, Desa Ulak Teberau direncanakan akan dijadikan salah satu destinasi wisata budaya dimana nanti setiap tamu yang datang ke Muba dan berkeinginan melihat langsung proses pembuatan tenunan Gambo Muba dapat berkunjung ke desa tersebut.

"Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan lingkungan serta persiapan sarana prasarana pendukung yang memadai sehingga menjadi kawasan wisata yang menarik, indah dan asri tanpa menghilangkan ciri khas dan budaya asli desa ini," jelas Azizah.

Dikatakannya persiapan pembentukan sentra industri kerajinan tenun jumputan Gambo Muba akan berkolaborasi dengan Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu sebagai bentuk kepedulian sosial melalui program CSR Bank Sumsel Babel.

Sementara itu, Direktur Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu Dedek, mengatakan bahwa BSB sangat mendukung upaya Pemkab Muba dalam pengembangan jumputan Gambo Muba.

"Kita sudah melakukan audiensi dengan Bapak Bupati dimana saat itu hadir langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel Bapak H Syamsuddin beserta jajaran," ucapnya.

Direktur BSB Cabang Sekayu tersebut menegaskan bahwa BSB tentu  menyambut baik rencana ini dan siap berkolaborasi guna mendukung aktivitas perekonomian masyarakat terutama di tengah pandemi yang melanda saat ini. 

"Kita akan selalu mendampingi dan mendorong pemulihan ekonomi masyarakat serta mendukung program-program prioritas Pemkab Muba," tandasnya.
Share To:

redaksi

Post A Comment: