Bayung Lencir, Musi Banyuasin - "Selamat datang di SD N 2 Sukajaya, bapak ibu," teriak sejumlah siswa dan para guru menyambut kedatangan dari tim penilai Sekolah Adiwiyata Provinsi Sumatera Selatan, Rabu, (24/5/2024) sore.
Tim yang dikomandoi oleh Kepala
Seksi Perundang-undangan dan peran masyarakat Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Selatan, Dela Agusnaini ini disambut dengan barisan
siswa dan para guru sejak menginjakkan kaki dibawah gapura sekolah.
Dela dan rombongan langsung masuk dan dituntun ke ruangan kelas. Ia bersama tim DLH Muba dan tim visitasi sekolah Adiwiyata Sumsel lainnya langsung memberikan penjelasan kepada pihak sekolah, kemudian dilanjutkan dengan berkeliling sekolah.
Tim visitasi melihat secara langsung fasilitas yang ada di sekolah, melihat taman sekolah, Bank Sampah, kerajinan Sampah Plastik, kerajinan Eco Brick (bata ramah lingkungan), School Market, Mushola Hijau, IPAL Mini Carboxyl, hutan sekolah, kantin ramah lingkungan, pusat energi listrik tenaga surya, dan area pusat pengaplikasian Game Android Bocil Keling.
"Jadi ini kedatangan kami yang kedua kalinya ni, kemarin 2023 kami sudah datang dan ternyata (SDN 2 Sukajaya) belum berkesempatan untuk lolos ke tingkat Provinsi. Tahun ini Sekolah mengusulkan lagi, hingga tahapan verifikasi lapangan hari ini," ujarnya diwawancarai usai berkeliling sekolah.
Pihaknya menyebutkan menemui adanya
perubahan pada SD N 2 Sukajaya ini. Dimana saran dari pihaknya pada
tahun 2023 lalu memberikan saran untuk sejumlah item dibenahi.
"Namun intinya bukan masalah sudah tercapai progresnya. Tapi intinya gerakan PBLHS ini harus dilaksanakan disaat pada kurikulum pembelajaran. Jadi harus dilakukan pada mata pelajaran, ekstrakurikuler, dan muatan lokal. Warga Sekolah khususnya siswa dan guru itu harus bisa melaksanakan pembelajaran yang berkarakter ramah lingkungan," terangnya.
Sekolah pendampingan oleh PHE Jambi
Merang ini akan bersama salah satu SD lainnya di Muba yang akan mewakili
Muba berkontestasi memperebutkan gelar sekolah Adiwiyata Provinsi
Sumsel. Menurut Dela, sekolah yang mengusulkan menjadi sekolah Adiwiyata
tingkat Provinsi sebanyak 58 sekolah.
"Namun nanti kita ambil 40 Sekolah pak. Tapi itu dibandingkan dengan tahun 2023 itu agak lebih sedikit. Tahun 2023 itu 78 sekolah yang kita verlap (verifikasi lapangan), yang kita ambil 35 sekolah. Nah jadi mungkin peluangnya (SDN 2 Sukajaya) jadi agak lebih besar ya pak ya," terangnya.
Kepala Sekolah SDN 2 Sukajaya,
Sukasmino mengharapkan sekali gelar Sekolah Adiwiyata Provinsi Sumsel
ini. Menurutnya gelar itu tidaklah yang utama, namun sebuah kebanggaan
tersendiri bagi siswa dan para guru serta pegawai jika gelar tersebut
bisa diraih.
"Yang paling utama adalah Sekolah kami menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki karakter ramah lingkungan. Ketika mereka lulus sekolah nantinya bisa menjadi agen peduli lingkungan," harapnya.
Post A Comment: