Jakarta, Infosekayu.com - Besarnya kebutuhan atas data di zaman modern membuat kebutuhan mengakses internet semakin mendesak kapan pun dan di mana pun. Salah satunya saat berada di dalam pesawat terbang. Selama ini kebutuhan terhadap internet di pesawat dipasok melalui satelit berkecepatan lebih lamban jika dibandingkan dengan kecepatan internet di darat yang menggunakan jaringan pita lebar (fixed broadband).

    Penyedia jaringan (network) asal Finlandia, Nokia, melalui Nokia Bell Lab kini punya solusi untuk kebutuhan mengakses internet tersebut melalui jaringan 4G LTE air-to-ground. Teknologi yang segera diluncurkan di Eropa medio Juli-September nanti diklaim mampu menyuplai layanan internet dalam pesawat dengan lebih cepat karena koneksi internet ditembakkan dari darat ke sensor penerima di pesawat, kemudian disebarkan via jaringan wi-fi.

    Solutions Manager Nokia Indonesia Iman Hirawadi mengatakan teknologi LTE air-to-ground yang dikembangkan Nokia sejak beberapa tahun lalu itu dapat menghadirkan kecepatan mengakses data hingga 75 mbps bagi penumpang di pesawat. Caranya dengan menyiarkan sinyal internet melalui menara transmisi di darat yang kemudian ditangkap alat yang berada di bawah badan pesawat.

    "Dari segi biaya, penggunaan LTE air-to-ground juga lebih murah jika dibandingkan dengan satelit. Dengan berat peralatan hanya 13 kg, teknologi ini juga bisa diimplementasikan di pesawat kecil, berbeda dengan satelit yang hanya bisa digunakan di pesawat berbadan besar karena beratnya hingga ratusan kilogram,"
    ujarnya.

    Di Eropa kini telah terpasang 300 BTS untuk menembakkan sinyal ke pesawat. Nokia bekerja sama dengan perusahaan lain dalam implementasi teknologi tersebut. Di Indonesia, Iman menegaskan pihaknya sudah mulai menjajakan teknologi tersebut ke sejumlah maskapai. Namun, dalam waktu dekat, teknologi tersebut belum bisa diimplementasikan di Indonesia.

    "Teknologi ini menggunakan frekuensi 65 Mhz yang belum diatur oleh pemerintah. Kalaupun nanti diimplementasikan, Indonesia hanya butuh sekitar 50-60 BTS saja karena memang pemasangannya mengikuti flight pad (jalur penerbangan) seperti di area pantai timur Sumatra dan pantai utara Jawa," tandas Iman. (ZPX)
    Share To:

    redaksi

    Post A Comment: