Jakarta, Infosekayu.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
mengungkapkan penggunaan campuran karet untuk aspal kualitasnya lebih baik 50%
dibandingkan aspal campur plastik. Oleh karena itu, penerapan
pengasalan campuran karet akan diperpanjang tahun ini.
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Dannis Hidayat
Sumadilaga mengatakan, penggunaan karet sebagai campuran aspal memang belum
masuk skala industri. Akan tetapi, selama uji coba pengaspalan di Bekasi dan
Bogor, kekuatan karet lebih baik dibandingkan dengan plastik.
"Misalnya aspal biasa tanpa karet Rp8.000 per kg,
waktu diuji coba dicampur karet Rp12.000-Rp13.000 per kg atau naik 30%-40%.
Tapi kinerjanya lebih baik 50% dari ukuran kinerja aspal. Itu bisa diukur dari
kelelehan, stabilitas, kekuatan kekuatan terhadap alur bisa lebih dari
50%," tuturnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/1/2018).
Menurut Dannis, meskipun harga aspal campuran karet lebih
mahal dari aspal biasa dan plastik, kualitasnya lebih tinggi. Oleh karena itu,
rencananya pengaspalan campuran karet ini akan digunakan di Sumatera Selatan.
Sepanjang jalan 10 kilometer akan di aspal menggunakan campuran karet.
"Kalau biasanya 1 km,2 km, di Sumsel Insya Allah 10
km. Tapi lagi-lagi produk yang ada dalam bentuk lateks atau karet padat itu
tidak bisa langsung dicampurkan. Karena harus melalui proses pra-pencampuran
sehingga mudah dicampur dengan aspal mixing plan," tuturnya.
Dannis mengatakan, penggunaan karet sebagai campuran
aspal ikut membantu serapan karet petani, di mana saat ini harganya tengah
jatuh. Ke depan Kementerian PUPR pun merekomendasikan penggunaan karet ini.
"Selama
ini sudah berbicara setahun, dua tahun lalu kita sudah melakukan uji coba di
antaranya karet alam itu bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja aspal jalan
dan pintu-pintu irigasi," tuturnya.
(Edp)
Post A Comment: