SEKAYU, Infosekayu.com - Tiga kabupaten di Sumatera Selatan telah menyatakan status siaga kebakaran hutan dan lahan pada 2020 untuk mengantisipasi bencana yang hampir muncul setiap tahun tersebut.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori kepada awak media kemarin, mengatakan ketiganya yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Lahat masing-masing telah membuat SK status siaga Karhutla.

Dikatakanya,seluruh wilayah di Sumsel sebenarnya berpotensi terjadi kebakaran hutan, kebun dan lahan, namun sementara ini baru tiga wilayah itu yang menyatakan status siaga.

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Palembang memprediksi puncak musim kemarau tahun ini bakal terjadi di September. Meskipun, bakal dimulai Juni mendatang, namun selama rentang bulan tersebut (Juni-September) diprediksi masih ada hujan yang turun.

Menyikapi persolan karhutla yang hampir terjadi setiap tahunya, di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Ketua palang merah Indonesia (PMI) Kabupaten Musi Banyuasin beni Hernedi mengatakan dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan PMI Muba memiliki peran penting dalam hal tersebut. dimana seperti pada tahun kemarin PMI Muba ikut turun langsung lakukan pemadaman api di lahan gambut yang berada di Desa Muara medak Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

“Dalam hal ini PMI organisasi kemanusiaan memiliki tanggung jawab moral terhadap dampak dari kebakaran hutan dan lahan, akibat dari Karhutla, tentu dampak sosial dan ekonomi yang timbul di dalam masyarakat inilah yang juga merupakan salah satu peran penting PMI,”Ungkap Beni, Rabu (11/6).

Beni menyebut, PMI muba sudah membentuk posko pencegahan karhutla di Desa Muara medak posko itu juga digunakan sebagai posko untuk informasi terkait penanganan dan pencegahan Covid-19.

“Jadi kita bentuk posko covid -19 rasa karuhtla, di posko itu nanti relawan -relawan sekaligus akan melakukan sosialisasi dan edukasi pada dua hal, pertama pencegahan Covid-19 kemudian juga edukasi persiapan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan kenapa ini penting dilakukan, karena di muara medak kita ketahui bersama pada tahun lalu merupakan wilayah kebakaran kita ingat di situ ada 1925 titik kebakaran. Dari itu kita harapkan relawa- relawan PMI di lapangan sudah mulai melakukan sosialisasi di lapangan sembari bersamaan memberikan edukasi terkait covid-19 juga memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap pencegahan karhutla,”bebernya

Untuk itu, PMI Kabupaten Muba mengajak semua pihak untuk mencegah secara bersamaan covid-19 dan Karhutlah,Polanya sama covid-19 mengawasi pergerakan orang jangan menularkan virus, sementara karhutla juga harus dicegah dengan pengawasan aktivitas orang yg masuk kedalam hutan untuk melakukan pembakaran.

Orang nomor dua di Bumi Serasan Sekate ini juga mengatakan, BMKG memprediksi tahun ini sekitar bulan juli akan mulai musim kemarau dan di prediksi lebih kering , Nah jangan sampai ditengah corona justru ditambah paparan asap karhutlah apalagi gambut di Merang dan Muara Medak terbakar sulit utk dipadamkan sebagaimana pengalaman selama ini.

“Bayangkan alangkah menderitanya warga Situasi Covid-19 ditambah Karhutla dari itu, jaga jarak juga jaga api , apakah bisa memdamkan apiapi dengan situasi work from home (WFH) seperti kondisi saat ini.Kuncinya ada di pencegahan , perlu kolaborasi semua pihak utk ini . Tugas PMI Muba melakukan edukasi agar terhindar dari terjadinya bencana kemanusiaan,”tukasnya. (Kjs)


Share To:

redaksi

Post A Comment: