PALEMBANG, INFOSEKAYU.COM  - Erwin Kusuma (53) seorang TNI gadungan ditangkap polisi di Palembang. Pria paruh baya ini menjadi tersangka penipuan, pencurian dan penggelapan.

Warga Kabupaten Muba tersebut nampak menunjukkan raut sedih dan lemas setelah ditangkap anggota Polsek Kemuning Palembang. Belasan orang sudah menjadi korban aksi TNI gadungan ini.

Modus yang dilakukan tersangka beragam. Tidak hanya menjadi TNI gadungan, residivis ini juga kadang menjadi satpam. Tampil gagah dengan atribut satpam atau TNI saat mengelabui korbannya.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, tersangka ditangkap pada 30 Juni 2022.

Dari hasil pengembangan, sudah ada 12 TKP yang terbukti jadi lokasi tindak kejahatan oleh tersangka.

Ada juga barang bukti berupa 8 sepeda motor yang berhasil diamankan.

"Dari 12 TKP, sebanyak 6 diantaranya berada di wilayah hukum Polsek Kemuning. Kemudian 6 TKP lagi ada di wilayah lain tapi masuk masuk lingkup Polrestabes Palembang," ujarnya dalam rilis tersangka di Polsek Kemuning Palembang, Senin (4/7/2022).

Dengan usia yang tak lagi muda, nyatanya tersangka mampu melakukan berbagai tindak kejahatan guna membawa kabur barang korban.

Di antaranya tindak pidana penggelapan, penipuan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan.

Berbagai modus juga dia lakukan untuk bisa melancarkan aksinya.

"Salah satunya modus tersangka ini, dia membujuk seseorang untuk mengantarnya. Kemudian sampai di lokasi yang padahal itu bukan rumahnya. Lalu sepeda motor korban dipinjam selanjutnya dibawa lari," ungkapnya.

Terungkap fakta bahwa tersangka adalah residivis kasus pencurian yang pernah menjalani tiga tahun penjara saat berada di Jambi pada 2017 silam.

Polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap pengembangan terhadap kasus ini.

"Sejauh ini tersangka yang diamankan masih satu orang. Tentunya masih akan bisa kita kembangkan lagi. Saya yakin ini adalah satu sindikat," ujarnya.

Dalam rilis tersangka ini turut dihadirkan beberapa korban yang sepeda motornya sudah dibawa kabur tersangka.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib juga memberikan kunci sepeda motor para korban yang selama ini sudah dibuat kesal akibat tindak penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh tersangka Erwin Kusuma.

Proses penyerahan kunci juga disaksikan sejumlah PJU Polrestabes Palembang diantaranya Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi dan Kapolsek Kemuning, AKP Fitri Dewi Utami serta Kanit Res Polsek Kemuning, Ipda Al Ihsan Basni.

"Disini saya mengimbau kepada seluruh masyarakat kota Palembang, jangan sampai mudah percaya pada orang yang mengaku-ngaku jadi aparat atau pekerjaan apapun. Cek betul apakah benar atau tidak pengakuannya. Jangan sampai kesempatan melakukan tindak kejahatan malah terbuka lebar bagi pelaku," ujarnya.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat lain terutama di wilayah Kota Palembang untuk melapor bila merasa ada sepeda motornya yang mungkin ada disini (Polsek Kemuning) yang sudah jadi korban dari tersangka EK (Erwin Kusuma)," katanya menambahkan.

Sementara itu selama rilis berlangsung, tersangka terus menunjukkan raut lemas dan berbelit-belit saat ditanya mengenai tindak kejahatan yang sudah dia lakukan.

"Saya pakai uangnya untuk sehari-hari," ujar pria yang mengaku sebagai penjaga keamanan ini.

Sementara itu, reaksi lemas dan pengakuan tersangka langsung dibantah tegas oleh Rio (25) salah satu korbannya yang turut hadir ke Polsek Kemuning.

Pedagang Cilor di SMK N 4 Palembang ini dengan tegas mengatakan, tersangka nampak gagah saat menipunya.

"Waktu itu dia datangi saya ke rumah, katanya, dia petugas TU di SMK 4. Katanya mau borong cilor Rp.600 ribu," ujarnya.

Saat itu tersangka datang ke rumah Rio dengan menaiki ojek online.

Tersangka lalu mengelabui Rio dan meminta untuk diantarkan pulang ke tempat yang dia akui sebagai rumahnya di kawasan Mayor Ruslan Kecamatan IT 2 Palembang.

Sempat ragu, namun akhirnya Rio tak enak hati menolak permintaan itu lantaran korban mengaku akan memborong dagangannya.

"Sampai di depan sebuah rumah, keadaannya terkunci. Di situ dia maksa pinjam motor saya, katanya mau ke simpang depan ambil kunci di istrinya," kata dia.

Rio yang merasa ragu, akhirnya enggan memberikan begitu saja sepeda motornya ke tersangka. Kemudianaksi tarik-menarik antar keduanya tak bisa terelakkan lagi.

"Waktu itu dia pakai baju dalaman loreng. Bohong dia pura-pura sakit, dia sehat waktu nipu saya," ucap Rio. (Tribunsumsel)

Share To:

redaksi

Post A Comment: