Sekayu,
Infosekayu.com- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebagai tuan
rumah pertama pelaksanaan festival kabupaten lestari 2018, yang akan
dilaksanakan pada tanggal 23-25 Juli 2018 di Palembang dan di 26 - 27 Juli 2018
di Muba. Oleh
karena itu Pemkab Muba gelar rapat pemantapan yang dipimpin langsung oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, Drs H Apriyasi MSi, Senin (17/7/2018).
Festival Kabupaten Lestari
ini dilaksanakan oleh forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), yang
dipelopori oleh perwakilan delapan kabupaten dari enam provinsi, yaitu Musi
Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau
dan Sigi.
Dalam rapat yang digelar,
Sekda mengatakan, forum LTKL ini kita ini dituntut untuk mengembalikan kehijauan
dan kelestarian hutan di Indonesia, kalau hutan yang ada sekarang ini habis,
tentunya mengancam kehidupan manusia di bumi ini, maka dari itu dengan
adanya festival kabupaten lestari ini diharapkan dapat wujudkan Kabupaten Muba.
"Saya minta perusahaan
perkebunan dan Migas yang ada di wilayah Kabupaten Muba, juga diundang untuk
mengjadiri festival kabupaten lestari ini, hari Jum'at nanti kita cek semua
persiapan dilapangan, termasuk pusat lokasi acara yautu di Command Center,
Sekayu Water Front dan Danau Ulak Lia, "tukasnya.
Sekda juga menghimbau,
"Secara teknis untuk acara di Palembang kita akan pakai event organizer,
namun untuk pelaksanaan di Sekayu tanggung jawab bersama OPD di lingkungan
Pemkab Muba, untuk itu tingkatkan koordinasi dengan baik agar festival
kabupaten lestari di Muba sebagai tuan rumah dapat berjalan dengan sukses dan
lancar, "imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup, Andi Wijaya Busro menjelaskan, acara ini terselenggara
juga atas kerja sama LTKL dengan South Sumatera Landscape Festival 2018
(SSLF2018) dan Program International Human & Biospherebersama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan UNESCO.
"Pada bulan Juli 2017
lalu, para perwakilan kabupaten tersebut bekerja sama dengan APKASI dan
jejaring mitra pembangunan mendeklarasikan komitmen mengembangkan forum
kemitraan dengan prinsip gotong royong, transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi publik, untuk mendorong implementasi visi pembangunan yang
menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, dan fokus pada tata
kelola lahan sesuai dengan SDGs agar dapat berkontribusi pada target penurunan
emisi Indonesia dengan menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi publik, "jelasnya. (Edp)
Post A Comment: