INFOSEKAYU.COM- Pilkada serentak 2018 sudah dekat.
Biasanya, di musim Pilkada atau sejenisnya, dunia maya akan ‘banjir’
konten-konten hoaks atau palsu yang berindikasi persuasif hingga berunsur
kebencian dari pihak tidak bertanggung jawab.
Plt
Bupati Musi Banyuasin mengatakan, isu dan konten di media sosial perlu mendapat
kritisi dari penggunanya. “Kemunculan konten hoaks atau mengandung unsur
kebohongan sering terdapat di medsos, kita harus cermat dan memfilter
konten konten tersebut,” ujarnya saat jadi pembicara pada acara doa bersama dan
Diskusi Publik dengan tema, Prilaku Warganet di Medsos pada Pilkada Sumsel
2018, digelar oleh Redaksi Fornews bertempat di Rumah Tamu Cafe dan Resto
Palembang, Sabtu (24/2/2018).
Beni mengatakan dunia sekarang bukan dunia nyata saja,
namun dunia maya, fenomena yang terjadi tidak bisa ditolak, namun ada
manfaatnya, contohnya saja jika seorang pemimpin daerah/politik kesulitan
berkomunikasi dengan masyarakat sekarang lebih mudah bekomunikasi langsung dengan
masyarakat.
“Marilah
kita mendidik warganet agar berprilaku tidak menyebarkan hoaks dan isu negatif,
jadi internet harus bermanfaat bagian dari perwujudan kesejahteraan. Karena
tidak semua isu yang disebarkan itu benar, netizen harus kritis tapi tidak
mengkritisi, kami Pemkab Muba inginkan memproteksi agar warga Muba dapat
berinternet dengan baik, “pesannya.
Selain
Plt Bupati Muba, pada acara tersebut turut diundangan sebagai pembicara
yaitu,Pimred Tribun Sumsel, Wenni Ramdiastuti, tokoh pemuda Sumsel, Aknan
Hasullah SSy, pemerhati Medsos, Rasyid Irfandi dan Toko Muda Wanita Sumsel,
Ramdani. Serta dihadiri Forum Jurnalis Parlemen, Asosiasi Media Cyber
Indonesia, Pimpinan Redaksi Fornews, Sidratul Muntaha Dengan moderator diakusi
di pandu oleh, DR Arif Ardiansyah.
Sementara
itu, Pimred Tribun Sumsel, Wenni Ramdiastuti mengatakan, netizen dengan
pemahaman literasi digital cukup benar tidak akan mudah membagi atau meneruskan
pesan tanpa memeriksa terlebih dahulu sumber berita tersebut. Sebelum membagi
dengan orang lain, seseorang harus cek terlebih dahulu sumber informasi
tersebut berasal.
Itu
sebabnya pengetahuan tentang literasi digital sangat diperlukan. Apabila
seseorang tidak memahami cara membedakan berita palsu dan benar biasanya tidak
akan melakukan cek sumber. Tanpa menyelidiki kebenarannya biasanya akan
langsung menyebarkan tulisan tersebut.
“Jangan
asal upload wahai para admin, netizen juga harus punya sikap skeptis, fakta
empiris dan fakta opini harus tetap dikedepankan. Jangan menghasut dan memecah
belah apalagi dalam suasana Pilkada ini”, ujar Weny. (Edp)
Post A Comment: