Infosekayu.com- Kabar beralihnya dukungan Ormas Badai dari pasangan Calon Gubernur Dodi-Giri ke pasangan Herman-Mawardi ditanggapi santai oleh Saluri, Ketua Umum dan pendiri Badai.

Saluri memaparkan bahwa Badai didirikannya untuk menjadi organisasi masyarakat yang solid dengan gerakan sistematis dalam melaksanakan pola kerjanya. Selama ini Badai merupakan salah satu organisasi Ring 1 untuk Tim Kemenangan pasangan Dodi Giri. Organisasi ini juga diisi oleh beberapa organisasi lain seperti Forum RT yang beranggotakan ketua-ketua RT se-Palembang.

“Saya dan teman-teman mendirikan Badai ini dari tahun 2003, kami bergerak di bidang politik, sosial, dan kemanusiaan. Sedangkan Rahmad, yang mengaku Ketua Badai Kota Palembang, masuk pada Agustus 2017 dan diberhentikan dengan tidak hormat pada bulan Februari 2018 lalu. Dia diberhentikan karena tidak sejalan dengan platform organisasi yang bertujuan untuk kemaslahatan umat,” ujar Saluri, Minggu (27/5).

Saluri menyoroti ucapan Rahmad saat bertemu dengan cagub Herman Deru bahwa ada 18 kecamatan dan ribuan anggota ada dalam barisannya.
“Hahaha… Kita tidak bisa main klaim saja. Coba cek keberadaan anggotanya, ada atau tidak di 18 kecamatan? Bulan Februari saat dia (Rahmad-red) dikeluarkan, kami langsung konsolidasi ke 18 korcam dan 107 kelurahan yang ada. Hasilnya cuma Kecamatan Jakabaring yang keluar dan satu kecamatan yaitu Alang-Alang Lebar. Ketuanya saja yang ikut Rahmad. 16 kecamatan dan 107 kelurahan tetap solid dukung Dodi Giri. Silakan cek,” papar Saluri.

Saluri juga menjelaskan, khusus untuk Alang Alang Lebar, Sekretaris, Bendahara Kecamatan dan empat kelurahan masih tetap dengannya. Saluri juga merasa aneh dengan ‘diklaimnya’ nama Badai oleh Rahmad. Karena Ketua Dewan Pembina Badai adalah Dodi Reza Alex dan Pembina Harian, Mulyono, salah satu konsultan politik pasangan Dodi-Giri.

 “Kalau mau lihat kepengurusan Badai, silakan saja ke Posko Angkatan 45, data kecamatan dan kelurahan yang dilantik pada bulan Oktober 2017. Jadi kita bicara dengan data dan fakta bukan dengan asumsi apalagi klaim,” jelas Saluri.
Saat ditanya sikap maupun punishment yang akan dilakukannya untuk Rahmad, Saluri menjawabnya dengan bijak.

“Arahan Gubernur kita, Bapak Alex Noerdin, sangat jelas. Sumsel Zero Conflict, artinya kita tidak akan melakukan hal yang represif. Walaupun desakan dari bawah ke saya untuk menemui dia (Rahmad) sangat banyak, namun saya tekankan ke anggota, kita fokus ke kemenangan. Kejadian ini cuma buat gatel-gatel dikit saja, hahaha… Pilkada tinggal satu bulan lagi, biar publik menilai mana yang benar, mana yang salah. Kalau kita, bisa dilihat kinerjanya di Posko Jl Angkatan 45 depan PS Mall, kalau dia (Rahmad) jangankan anggota, poskonya saja tidak jelas. Yang pasti Badai tetap ada di barisan Dodi Giri, kita akan berjuang sekuat tenaga untuk mengantarkan dan mengawal Bapak Dodi Reza Alex Noerdin dan Bapak Giri Ramanda Kiemas menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan,” tegas Saluri. (Edp)


Share To:

redaksi

Post A Comment: