PALEMBANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya dihujani lemparan batu oleh massa aksi yang berunjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.

Mawardi dilempari batu lantaran menolak tanda tangan surat pernyataan sikap yang disodorkan mahasiswa.

Akibatnya, Mawardi langsung dievakuasi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan masuk ke dalam ruangan untuk menghindari lemparan tersebut.

Pantauan di lapangan, massa aksi sebelumnya menyodorkan surat pernyataan sikap menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Namun, Mawardi menolak permintaan mahasiswa tersebut, lantaran mengaku belum membaca secara menyeluruh draft UU yang dipermasalahkan tersebut.

Melihat penolakan itu, massa langsung emosi dan situasi memanas, sehingga botol dan batu beterbangan ke arah Wakil Gubernur Sumsel itu.

Anggota Satpol PP sempat terpancing melihat lemparan itu, sehingga KapolrestabesPalembang Kombes Anom Setiyadji langsung turun tangan menenangkan massa aksi."Pol PP silakan masuk, jangan terpancing," kata Anom melalui pengeras suara.

Sesaat setelah kericuhan, massa aksi kembali melakukan orasi dan meminta pernyataan sikap dari Gubernur Sumsel Herman Deru.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Gubernur Sumsel akhirnya menemui massa aksi dan memenuhi permintaan mahasiswa untuk menandatangani pernyataan sikap penolakan UU Cipta Kerja.  

Bahkan, ia pun meminta beberapa perwakilan mahasiswa untuk masuk ke dalam. "Saya akan tanda tangani dan akan membawa ini baik ke DPR maupun Presiden," ujar Herman.

Sumber : KOMPAS.com 


Share To:

redaksi

Post A Comment: