PAGAR ALAM, INFOSEKAYU.COM – Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan mayat seorang wanita yang terbungkus di dalam karung di kawasan Air Suban Simpang Petani, RT 03 RW 02, Kelurahan Alun, Kecamatan Pagar Alam Utara, Pagar Alam pada Minggu kemarin (17/10/2021).

Polres Pagar Alam menguak misteri pembunuhan ini kurang 24 jam pasca penemuan mayat tersebut. Pelakunya, tidak lain merupakan suami dari korban itu sendiri, Syamsu Sulaiman (68). Sementara identitas korban diketahui bernama Waldansi (63).

Syamsu saat ini sudah diamankan di Mapolres Pagar Alam. Dia mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya. Dibincangi saat tiba di Mapolres, Syamsu mengungkapkan, dirinya nekat membunuh Waldansi, karena sikapnya yang terlalu cuek dan tidak mau menuruti kemauannya.

Tak terima perlakuan istrinya yang terlalu cuek, membuatnya khilaf dan menghabisi nyawa sang istri dengan cara mencekik leher menggunakan tali sapi. Kemudian dibuang dialiran Sungai.

Aku tu dak terimo, pas ku suruh buat kopi, dio nyuruh buat dewek. Ku suruh nyuci baju, dio jugo masa bodoh. Laki mano yang dak sakit cubo,” ungkapnya, Senin (18/10/2021).

Dia menceritakan, bahwa perbuatan tersebut ia lakukan pada malam hari, tepatnya pukul 22.00 WIB, sepekan sebelum mayat ditemukan. Pembunuhan ini ia lakukan saat istrinya sedang tertidur.

Setelah dio katek nyawo, kugotong dewek ke belakang rumah. Kareno berat, jadi kutinggalke dan aku langsung kabur,” ucapnya.

Menurut Syamsu, mereka baru saja menikah sekitar satu bulan, dan belum tercatat secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA), alias nikah siri. “Bini ku ini Wong Jawo,aku kenal dio di Pasar,” ucapnya.

Untuk diketahui, tertangkapnya Syamsu Sulaiman, setelah tim khusus Polres Pagar Alam melakukan penyelidikan dengan beberapa barang bukti. Salah satunya, berkaitan etat dengan keberadaan rumah yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Dari sinilah awal terungkapnya pelaku pembunuhan yang menguatkan pada tersangka. Syamsu Sulaiman akhirnya berhasil ditangkap di Prabumulih tadi pagi, sekira pukul 04.00 WIB.

Sebelumnya, pasca ditemukan masyarakat di Aliran Sungai Suban Simpang Petani, identitas korban cukup sulit diketahui. Kondisi badan mayat tersebut, khususnya pada jari tangan, sudah tidak terbaca saat diidentifikasi sidik jari. Sedangkan pada bagian muka atau kepala juga sudah hancur menjadi tengkorak.

Sementara pengenal lain, seperti cincin, jam tangan, gelang dan semacamnya yang melekan pada tubuh mayat, juga tidak ada. Hanya ada baju berwarna biru donker motif batik serta celana legging warna hitam.

Sumber : 


Share To:

redaksi

Post A Comment: