SANGA DESA, INFOSEKAYU.COM – Tidak pernah ada di dalam benak Subaini (60) bahwa Rabu malam (1/12/2021) kemarin sekira pukul 21.45 WIB akan menjadi malam naas bagi ia dan keluarga. Dirinya tidak pernah menyangka bahwa rumah peninggalan almarhum Kamal bin Manap suaminya tersebut akan ludes terbakar dan menyisakan puing-puing saja.

Kejadian kebakaran yang begitu cepat pun sontak menjadi perhatian warga RT 03 RW 01 Kelurahan Ngulak Kecamatan Sanga Desa dan sekitarnya. Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Pemadam Kebakaran Sanga Desa dan Babat Toman, serta puluhan masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) Kelurahan Ngulak langsung bahu-membahu memadamkan api api.
Alhasil, api bisa dijinakkan sekitar satu jam kemudian.

Kejadian Ini  tidak menimbulkan korban jiwa, namun diprediksi kerugian materil yang diderita oleh keluarga Subaini dan keluarga Supriyadi (anak Subaini, red) yang tinggal dalam satu rumah, itu mencapai Rp 400 juta. Pasalnya, tidak ada satupun barang korban yang bisa diselamatkan, seisi rumah berikut 3 unit sepeda motor seluruhnya habis dilalap si jago merah.


Penyebab kebakaran sendiri diduga berasal dari konsleting arus listrik yang menyebabkan timbulnya percikan api pada salah satu bola lampu di bagian kiri sebelah luar rumah. Percikan api tersebut seketika membesar sehingga menyebabkan kebakaran, dan menghabiskan rumah beserta isinya.


“Berdasarkan keterangan warga, diduga kuat sumber api berasal dari hubungan arus pendek listrik. Api diketahui pertama kali menyala dari bagian sebelah kiri rumah, dan seketika membesar. Beruntung tim MPA Kelurahan Ngulak melakukan upaya pemadaman menggunakan mesin pompa yang disiagakan di Kantor Kelurahan, dua unit mobil damkar dari Pos Sanga Desa dan Babat Toman juga turut memadamkan api, sehingga api tidak sampai menyambar rumah tetangga korban yang posisinya bersebelahan,” ungkap Lurah Kelurahan Ngulak Zulham SIP.

Lebih lanjut Zulham menceritakan bahwa saat kejadian hampir semua penghuni rumah sudah tidur, beruntung anak korban bernama Supriyadi saat itu sedang bermain gaple di dekat rumah.
“Ada anak korban yang tinggal serumah sedang main gaple, sehingga saat tahu adanya api tersebut. Ia langsung membangunkan keluarganya untuk menyelamatkan diri,” kata Zulham.

Untuk saat ini menurut Lurah, korban Subaini besarta keluarga sementara mengungsi di rumah keluarganya yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran.
“Korban dan keluarga sementara tinggal di rumah keluarganya. Untuk bantuan sendiri saat ini sudah mulai berdatangan, mulai dari bantuan sembako dari Kelurahan Ngulak hingga bantuan dari Camat Kecamatan Sanga Desa,” tutupnya.(ren)

Sumber : Harianmuba.com.

Share To:

redaksi

Post A Comment: