Palembang, Infosekayu.com  – Keluhan soal kondisi jalan Tol Lampung-Palembang  rusak parah viral. Seorang pengguna jalan mengeluh karena ban mobilnya pecah di ruas tol yang katanya bebas hambatan tersebut.

Dalam unggahannya yang dilihat Sumsel24.com, Minggu (19/12), pria itu mengeluhkan mobilnya mengalami pecah ban di ruas jalan tol arah Lampung ke Palembang. Insiden itu terjadi, menurutnya, dikarenakan jalan yang seharusnya dapat dilalui tanpa hambatan itu, kondisinya rusak, bergelombang dan berlubang.

“Tadi sepanjang jalan sudah ada perbaikan, tapi mohon segera diselesaikan pak. Waduh kacau banget, ini bahaya banget pak. Di belakang, ada lagi tu pak,” kata pria itu.

Tak hanya menunjukkan ke arah mobilnya, Pria itu juga menunjukkan jarinya ke arah 2 mobil lainnya yang juga diduga mengalami kejadian sama dengannya.

Indra (40), seorang sopir truk yang lintas Jawa Sumatera juga yang dalam sebulan bisa puluhan kali bolak balik Palembang-Jakarta turut membenarkan kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut. Menurut Indra, perlu dengan kehati-hatian jika harus melintasi ruas tol Pematang Panggang-Palembang tersebut.

“Ruas tol ini dari Pematang ke Palembang ini yang kondisinya sangat parah, begitu juga sebaliknya. Kalau sopir gak benar-benar mahir pasti kejadian (insiden) lewat disitu. Beda sekali dengan tol yang di Jawa. Saya sendiri sebagai warga Sumatera malu,” kata Pria warga Banyuasin, tersebut saat bercerita kepada Sumsel24.com, Minggu (19/12/2021).

Indra mengungkapkan, setiap kali melintas di ruas jalan tersebut pemandangan mobil terbalik atau pecah ban itu sudah biasa terlihat. Jalan bergelombang dan pembatas jembatan tidak rata itu salah satunya penyebab mengurangi kekuatan kendaraan.

“Sudah bosen liat mobil terguling, pecah ban, kayak udah jadi jajanan. Mobil yang saya bawa ini keluaran tahun 2020, tapi ya itu karena kondisi jalan yang gelombang juga pembatas jembatan yang tidak rata, jadi per dan baut roda yang lebih dulu kalah padahal muatan saya enteng bagaimana kalau yang muatan berat, karena tidak sedikit mobil yang patah per dan patah as roda di jalan itu. Pesan saya buat warga yang jarang melintas hati-hati aja lah, buat pemerintah ya ngerti ajalah apa maunya masyarakat,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan seorang warga Jambi bernama Agus, yang hanya berani melintas di ruas tol tersebut pada siang hari. Pemilik minibus tahun 90an itu mengaku menyerah jika harus melintas di ruas tol tersebut malam hari.

“Angkat tangan saya kalau jalan malam di sana, jalannya parah banget. Kalau nggak keuber mending saya istirahat tidur di rest area dari pada ada apa-apa di jalan. Parah bang, parah banget kondisinya, seminggu yang lalu juga saya baru lewat lagi. Saya ini hampir tiap bulan Palembang-Kebumen tapi cuma di jalan itulah yang membuat saya harus benar-benar mengurangi kecepatan,” katanya.

“Bayar sudah mahal, katanya bebas hambatan, tapi ya nikmati aja sampai nantinya pemerintah peka dengan sendirinya. Alhamdulillah karena saya sudah paham medannya, ya di pinter-pinterin aja atur waktu kalau mau berangkat. Bedanya itu nampak, kalau di arah Lampung itu rata-rata cor-coran, tapi kalau udah masuk Pematang ke Palembang banyak yang aspal-aspal, nah aspal ini yang suka amblas dan bergelombang,” jelas Agus, terpisah.

Pihak Pengelola Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPALBETUNG), PT Waskita Karya, Yusuf Ar Rosadi, mengatakan pihaknya terus bekerja memperbaiki ruas tol tersebut. Menurutnya, ruas to Palembang-Kayuagung masih aman dilalui kendaraan di kecepatan 60 hingga 100 kilometer per-jam.

“Kalau lubang-lubang itu untuk nataru ini masih kita kerjakan. Kalau yang jembatan kita juga leveling, memang ada selisih berapa centimeter, tapi terus kita leveling. Untuk ruas Palembang-Kayuagung, sebaliknya, masih aman dilalui kendaraan di kecepatan 60-100 kilometer per-jam,” jelas Yusuf.

Sementara, Pihak Pengelola Tol Terbanggi Besar -Pematang Panggang – Kayu Agung (TERPEKA), PT Hutama Karya, Yoni Satryo, saat dikonfirmasi pihaknya belum bisa memberikan komentar atas kejadian tersebut.

“Kami tidak bisa berkomentar, nanti dari Corporate Communication akan mengeluarkan press rilisnya terkait hal itu,” kata Pengelola Tol Terpeka, PT Hutama Karya, Yoni Satryo, ketika dimintai konfirmasi terpisah.

Sumber : Tak hanya menunjukkan ke arah mobilnya, Pria itu juga menunjukkan jarinya ke arah 2 mobil lainnya yang juga diduga mengalami kejadian sama dengannya.

Indra (40), seorang sopir truk yang lintas Jawa Sumatera juga yang dalam sebulan bisa puluhan kali bolak balik Palembang-Jakarta turut membenarkan kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut. Menurut Indra, perlu dengan kehati-hatian jika harus melintasi ruas tol Pematang Panggang-Palembang tersebut.

“Ruas tol ini dari Pematang ke Palembang ini yang kondisinya sangat parah, begitu juga sebaliknya. Kalau sopir gak benar-benar mahir pasti kejadian (insiden) lewat disitu. Beda sekali dengan tol yang di Jawa. Saya sendiri sebagai warga Sumatera malu,” kata Pria warga Banyuasin, tersebut saat bercerita kepada Sumsel24.com, Minggu (19/12/2021).

Indra mengungkapkan, setiap kali melintas di ruas jalan tersebut pemandangan mobil terbalik atau pecah ban itu sudah biasa terlihat. Jalan bergelombang dan pembatas jembatan tidak rata itu salah satunya penyebab mengurangi kekuatan kendaraan.

“Sudah bosen liat mobil terguling, pecah ban, kayak udah jadi jajanan. Mobil yang saya bawa ini keluaran tahun 2020, tapi ya itu karena kondisi jalan yang gelombang juga pembatas jembatan yang tidak rata, jadi per dan baut roda yang lebih dulu kalah padahal muatan saya enteng bagaimana kalau yang muatan berat, karena tidak sedikit mobil yang patah per dan patah as roda di jalan itu. Pesan saya buat warga yang jarang melintas hati-hati aja lah, buat pemerintah ya ngerti ajalah apa maunya masyarakat,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan seorang warga Jambi bernama Agus, yang hanya berani melintas di ruas tol tersebut pada siang hari. Pemilik minibus tahun 90an itu mengaku menyerah jika harus melintas di ruas tol tersebut malam hari.

“Angkat tangan saya kalau jalan malam di sana, jalannya parah banget. Kalau nggak keuber mending saya istirahat tidur di rest area dari pada ada apa-apa di jalan. Parah bang, parah banget kondisinya, seminggu yang lalu juga saya baru lewat lagi. Saya ini hampir tiap bulan Palembang-Kebumen tapi cuma di jalan itulah yang membuat saya harus benar-benar mengurangi kecepatan,” katanya.

“Bayar sudah mahal, katanya bebas hambatan, tapi ya nikmati aja sampai nantinya pemerintah peka dengan sendirinya. Alhamdulillah karena saya sudah paham medannya, ya di pinter-pinterin aja atur waktu kalau mau berangkat. Bedanya itu nampak, kalau di arah Lampung itu rata-rata cor-coran, tapi kalau udah masuk Pematang ke Palembang banyak yang aspal-aspal, nah aspal ini yang suka amblas dan bergelombang,” jelas Agus, terpisah.

Pihak Pengelola Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPALBETUNG), PT Waskita Karya, Yusuf Ar Rosadi, mengatakan pihaknya terus bekerja memperbaiki ruas tol tersebut. Menurutnya, ruas to Palembang-Kayuagung masih aman dilalui kendaraan di kecepatan 60 hingga 100 kilometer per-jam.

“Kalau lubang-lubang itu untuk nataru ini masih kita kerjakan. Kalau yang jembatan kita juga leveling, memang ada selisih berapa centimeter, tapi terus kita leveling. Untuk ruas Palembang-Kayuagung, sebaliknya, masih aman dilalui kendaraan di kecepatan 60-100 kilometer per-jam,” jelas Yusuf.

Sementara, Pihak Pengelola Tol Terbanggi Besar -Pematang Panggang – Kayu Agung (TERPEKA), PT Hutama Karya, Yoni Satryo, saat dikonfirmasi pihaknya belum bisa memberikan komentar atas kejadian tersebut.

“Kami tidak bisa berkomentar, nanti dari Corporate Communication akan mengeluarkan press rilisnya terkait hal itu,” kata Pengelola Tol Terpeka, PT Hutama Karya, Yoni Satryo, ketika dimintai konfirmasi terpisah.

Sumber : Sumsel24.com 

Share To:

redaksi

Post A Comment: