PALEMBANG, INFOSEKAYU.COM - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen diawal Oktober ini naik.

"Indikasi harga karet hari ini naik 81 per kg dibandingkan indikasi karet hari, Kamis (30/9) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa M.Si melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Jumat (1/10/2021).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 30 September 2021 Rp 20.087 per kg.

Sedangkan harga karet hari ini, Jumat (1/10/2021) untuk KKK 100 persennya di harga Rp 20,168 per kg, artinya ada kenaikan Rp 81 per kg dibandingkan harga hari Kamis.

Lalu untuk KKK 70 persen hari ini, diharga 14.118 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.101 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 10.084 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.067 per kg.

Menurut Rudi, kenaikan terjadi karena adanya pemilihan ekonomi di Jepang.

Jepang merupakan negara konsumen terbesar kelima karet dunia dan saat ini darurat virus Corona di cabut dan harga karet di pasar berjangka Jepang berangsur mengalami kenaikan.

"Pemulihan ekonomi di Jepang ini membuat ekspektasi harga karet di pasar global ikut terdorong meningkat," katanya.

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam.

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.

Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.

Sc : tribunsumsel

Share To:

redaksi

Post A Comment:

Back To Top