PALEMBANG, INFOSEKAYU.COM - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen sempat tembus di atas Rp 21 ribu per kg. Namun di akhir pekan ini ditutup dengan turun.

"Indikasi harga karet pada Jumat (15/10) turun Rp 127 per kg dibandingkan indikasi harga karet hari, Kamis (14/10) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa M.Si melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Sabtu (16/10/2021).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 14 Oktober 2021 Rp 20,781 per kg.

Sedangkan harga karet hari Jumat (15/10/2021) untuk KKK 100 persennya di harga Rp 20,654 per kg, artinya ada penurunan Rp 127 per kg dibandingkan harga hari Kamis.

Lalu untuk KKK 70 persen hari ini, diharga 14,458 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.392 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 10.327 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.262 per kg.

Menurut Rudi, harga karet di pasar berjangka tercatat terus menurun akibat dampak krisis energi dunia di negara importir karet China dan Amerika.

"Banyaknya permintaan energi akibat memasuki musim dingin membuat penurunan produksi mobil. Penurunan terjadi akibat krisis energi global dan krisis listrik yang melanda dunia," katanya.

Sebagaimana diketahui karet adalah bahan baku pembuatan ban yang menjadi komponen utama dari perakitan mobil. Untuk itu terganggunya produksi mobil berdampak pada tekanan pada harga karet di bursa berjangka.

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari. Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.

Sumber : Tribun Sumsel

Share To:

redaksi

Post A Comment: