Muba, Infosekayu.com - Jelang akhir masa jabatan Plt Bupati Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi SIP yang tinggal menunggu hitungan hari, yakini pada 22 Mei 2022 nanti.

Memiliki segudang prestasi tentunya Beni Hernedi menjadi sosok pemimpin yang dapat membuat suatu daerah lebih maju.

Menjelang masa jabatan Jurnalis Sriwijaya Post mewancarai Plt Bupati Muba Beni Hernedi SIP. Berikut wawancaranya.

1. Bagaimana kesan Anda selama menjabat PLT Bupati kemarin?

Plt Bupati itu sebenarnya tambahan jabatan dan tentunya ada kewanangan di dalamnya kepada wakil bupati. Jadi saya ini terdesain selama 10 tahun ini sebagai wakil bupati dan betul-betul mempengaruhi. Dengan kewenangannya membantu Bupati.

Sebagai orang yang dua kali menjadi PLT Bupati, atas sebuah kondisi yang bermasalah. Jadi kalau ditanya kesannya seperti apa, bisa dibayangkan di tengah situasi kita memimpin daerah dengan kewenangan Bupati tapi di saat kondisi yang dihadapi itu ada masalah di daerahnya.

Apalagi persoalannya tidak enteng, karena OTT KPK sudah dua kali dan saya selalu bupatinya. Tentu saya dalam posisi prihatin, jauh dari rasa senang saat partner kita ada masalah kemudian kita yang harus gantikan.

Tapi di saat bersamaan pemerintahan harus berjalan. Ujian saya ada pada jangan sampai menjadi lebih terpuruk. Plt itu tantangannya bagaimana kondisi kabupaten yang dipimpin tidak Tamba lebih buruk.

Tentunya harus stabilisasi pemerintahan kemudian tentu melakukan perubahan. Tuntutan masyarakat itu besar terhadap daerah yang lagi bermasalah. Banyak pihak yang tampil menyuarakan aspirasinya atau kepedulian kepada Muba.

2. Siapakah orang yang paling berpengaruh/berjasa dalam perjalanan karir Anda selaku PLT Bupati?

Tidak ada yang personal, saya pikir semua orang diajak baik tokoh masyarakat, elit politik, kiyai, ormas/LSM. Saya selalu membuka diri.

Terutama keluarga juga berperan penting karena memberi support dan terkadang keluarga harus berkorban waktunya. Kebiasaan saya tidak mau menolak orang bertamu dan menyampaikan aspirasi.

3. Apa saja tantangan tersulit yang pernah Anda hadapi selama menjabat orang nomor satu di Muba?

Saya kira pengalaman ini sangat luar biasa sekali. Ibarat seorang pencuci piring, kira-kira jangan memecahkan piring. Artinya jangan menambah masalah baru.

Tentu masih ada yang baik sepeninggal Bupati saya dan harus diperbaiki dan dilanjutkan.

Namun yang menjadi masalah harus saya perbaiki. Seperti hubungan pemerintah, saya harus melakukan perubahan. Sekarang tantangannya memperbaiki hubungan barang dan jasa.

Bagaimana menyiapkan sistem yang lebih kuat dan memastikan prilaku sebelumnya tidak terulang lagi.

4. Bagaimana sejauh ini kerjasama Anda dengan OPD sendiri?

Saya memberikan arahan kepada OPD untuk terjadinya pembenahan dari evaluasi yang ada, kondisi yang belum membaik.

5. Adakah program atau keinginan Anda yang belum tercapai selama menjabat PLT Bupati?

Sebelum saya mengakhiri masa jabatan, saya masih harus diwajibkan menyusun rencana pembangunan Muba dari 2023-2026. Setelah saya habis 22 Mei ini, tentu akan dilanjutkan PJ kepala daerah dan harus sesuai rencana.

PJ ini kan tidak menyusun rencana, tapi kamilah yang diberi mandat menyusun itu. 3 tahun ke depan itu panjang, jadi saya pastikan program ke depan itu tepat.

Jadi transisi pemerintahan yang dipegang PJ bisa berjalan dengan baik.

Ada dua hal pokok tujuan utama setelah kami buat untuk rencana ke depan yakni pertama bagaimana memperkuat ekonomi.

Tentunya pasca pandemi yang harus fokus dilakukan. Ada keinginan juga mendorong transformasi ekonomi, karena Muba itu sebetulnya miniatur Indonesia dan transportasi ekonomi sangat dibutuhkan.

Lalu yang kedua, kita ingin fokus peningkatan SDM dan pelayanan publik. Jadi ini sangat erat kaitannya dengan poin pertama tadi, karena ini bukan hanya persoalan pendidikan dasar saja. Kita sudah pada kualitas SDM itu kompetensinya harus sesuai dengan apa yang tersedia untuk lapangan usaha.

6. Apakah Anda sempat meluangkan hobi di tengah kesibukan menjabat PLT Bupati?

Kalau ad waktu luang yang tidak menggangu pekerjaan saya sempat bisa melakukan hobi. Seperti menjelajahi alam, naik perahu sambil mancing menyusuri sungai. Apalagi zaman sosmed saya sekalian mempromosikan daerah saya.

Hanya saja tidak bisa lagi Travelling jauh, tapi kalau di sekitaran wilayah Muba masih. Menurut saya ini me time, agar tidak stres memikirkan pekerjaan.

7. Jelang akhir masa jabatan ini, apa yang ingin Anda lakukan untuk masyarakat Muba?

Bupati dan wakilnya itu kan bekerja berdasarkan program 5 tahun yang disusun. Jadi tentunya konteksnya saya menjadi PLT itu, harus melanjutkan visi misi rencana pembangunan 5 tahun itu.

Ibaratnya saya juga ada di ujung dari masa pemerintahan pak Dodi. APBD sudah selesai, dihadapkan pada pertanggungjawaban program pemerintahan, jadi menurut saya tidak terlalu banyak bisa melakukan hal diluar rencana tersedia sebelumnya.

Ketika akhir tahun 2021 saya dihadapkan bagaimana tutup tahun harus semuanya tuntas, dari sisi keuangan jangan sampai tekor. Menghadapi pemeriksaan dan audit keuangan, harus saya pastikan itu dijalankan. Atau ada rekomendasi yang harus ditindaklanjuti jangan sampai ada permasalahan.

8. Apa rencana Anda setelah habis masa jabatan ini?

Saya kira dunia akan tetap berlanjut, jadi bupati maupun tidak itu hanya soal posisi jabatan porsi dan kewenangan.

Saya akan tetap beraktivitas di dunia politik, apalagi saya ketua PDI Perjuangan kabupaten. Tahun depan merupakan tahun persiapan pemilu dan aktivitas politik pasti meningkat. Saya akan mempersiapkan parpol saya.

Ditambah saya masih ketua PMI yang mengurusi aksi sosial dan kemanusiaan dengan tanggungjawabnya. Apalagi kita tengah persiapkan menghadirkan unit transfusi darah.

Selanjutnya saya juga ketua Dewan Masjid Indonesia untuk di Muba. Bagaimana memberdayakan masjid sebagai tempat ibadah dan tempat persatuan umat.

Selain itu saya juga pembina dan pengasuh beberapa ponpes di Muba, jadi akan tetap eksis disana. Di sisi pendidikan, saya juga sebagai pembina Politeknik Sekayu dan saya juga akan membangun SDM dari sana.

9. Harapan Anda kepada pemimpin Muba ke depannya?

Mungkin ini konteksnya untuk PJ ke depan. Jadi PJ itu jabatan sementara yang karena konstitusi menghendaki pemilu serentak 2024 jadi untuk mengisi kekosongan sementara ditunjuklah PJ oleh Gubernur setempat. Saya berharap PJ ini bisa melanjutkan pembangunan dan pemerintahan Muba itu sesuai rencana yang telah disusun.

PJ juga harus cepat beradaptasi, karena jadi bupati itu dengan kompleksitas kepemimpinan. Jadi bupati itu soal politik, bagaimana memimpin kabupaten itu sesuai kehendak politik rakyat. Nah PJ ini kan tidak dipilih oleh rakyat, tapi melaksanakan fungsi sebagai pemimpin politik. Maka itu PJ harus cepat memahami permasalahan yang ada, bagaimana dia bisa mengkoordinasikan semua pemangku kepentingan untuk mencapai visi misi pembangunan.

10. Apa pesan terakhir Anda selaku PLT Bupati untuk masyarakat Muba?

Saya memilih lebih menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan kepada kami selama ini. Dan saya minta maaf jika selama kepemimpinan kami masih banyak kekurangan. Apalagi saya sudah 10 tahun sebagai wakil bupati, dan saya jujur merasa sangat banyak kekurangan.

Jadi saya secara pribadi telah menunaikan kewajiban yang saya rasa harus diselesaikan. Saya sangat mencintai kabupaten ini, lahir dan besar di kabupaten ini. Kalau bisa sampai akhir hayat akan terus berada di kabupaten Muba.

Oleh karena itu saya tetap berusaha menjalankan amanah dan mandat sebaik-baiknya.

Sekuat tenaga saya tidak akan mengingkari amanah. Saya bukan orang yang sempurna, tapi saya sudah berusaha maksimal untuk menjalankan amanah demi kebaikan dan kemajuan bagi kabupaten Muba.

Sama-sama kita berdoa agar Muba terus lebih baik, rakyat adil makmur dan sejahtera karena itu tugas kita bersama.

Perlu komitmen dan kolaborasi semua pihak. Artinya gorong-gorong kita memajukan dan menyejahterakan kabupaten Muba. (Sriwijaya post)

Share To:

redaksi

Post A Comment: