INFOSEKAYU.COM  – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada 11 April 2022. Aksi itu rencananya diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Dalam aksinya nanti, mahasiswa akan menyuarakan beberapa tuntutan, salah satunya mahasiswa mendesak Presiden Jokowi memberi pernyataan secara terbuka dan tegas untuk menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

Kurang dari 24 jam aksi bergulir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, 10 April 2022.

Jokowi menegaskan Pemilu serentak yang beragendakan pemilihan presiden dan anggota legislatif tetap akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

"Yang pertama, saya minta disampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada itu sudah ditetapkan. Saya kira sudah jelas dan semua perlu tahu Pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024," kata Jokowi.

Pemilu serentak yang akan digelar 2024 tersebut adalah agenda demokrasi lima tahunan tentang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

"Ini perlu dijelaskan, jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," tutur Jokowi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Selain menggelar Pemilu serentak pada 14 Februari 2024, Jokowi menegaskan berdasarkan kesepakatan pemerintah Pilkada untuk memilih gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota juga akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

"Dan dijelaskan sekalian, tahapan Pemilu sudah dimulai nanti di pertengahan Juni 2022, karena memang ketentuan UU-nya 20 bulan sebelum pemungutan suara," kata Jokowi.

Jokowi menyebut tidak memungkiri suhu politik akan mengalami peningkatan menjelang pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Menjelang kontestasi politik biasanya suhu menghangat, itu biasa tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar masyarakat jangan membuat isu-isu politik yang tidak baik menjelang pemilu, terutama isu-isu politik identitas yang mengedepankan isu-isu politik SARA.

"Kita memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilu-pemilu sebelumnya, kita harapkan tidak terjadi di Pemilu 2024," kata Jokowi.

Sumber : pikiran rakyat 

Share To:

redaksi

Post A Comment: